get app
inews
Aa Text
Read Next : Dihujat Netizen, Pemotor Wanita Salip Ambulans dan Jatuh Kembalikan Uang Ganti Rugi ke Sopir Bus

Para Wanita Cantik Ini Kesepian Gara-gara Perang: Temui, Biarkan Dirimu Bahagia

Kamis, 14 Juli 2022 | 19:10 WIB
header img
Gara-gara perang para wanita kesepian dan menawarkan diri di iklan kencan. (Foto Istimewa)

LONDON, iNewsPurwokerto.id - Setelah perang di Ukraina terjadi berbulan-bulan, kini para wanita cantik negeri itu mulai kesepian.

Bahkan, secara vulgar mereka memajang iklan kencan di media sosial. 

Meski hal tersebut bersifat privat, tetapi iklan kencan yang ditawarkan para perempuan Ukraina tersebut mendapat respons keras dari Inggris.

Bahkan, Regulator periklanan Inggris melakukanlangkah tegas dengan melarang iklan kencan online.

Sebab, Otoritas Inggris menganggap iklan yang menawarkan kesempatan bertemu "wanita Ukraina yang kesepian" itu dianggap menyinggung. 

Dalam pernyataan yang diterbitkan pada Rabu (13/7/2022), Otoritas Standar Periklanan (ASA) membahas tiga iklan untuk layanan kencan online SofiaDate yang terlihat pada Mei 2022.

Pada iklan kesatu tayang di situs web Dorset Echo, menampilkan gambar seorang wanita di balkon dengan teks, “Wanita Ukrania. Temui Ribuan Wanita Ukraina yang Kesepian. Lupakan Kesepian. Biarkan Dirimu Bahagia.”

Yang kedua, terlihat di situs surat kabar Skotlandia, The National, yang memiliki gambar yang sama dengan teks yang berbeda, “Wanita Ukrania. Menghubungkan Para Lajang di Seluruh Dunia dengan Pasangan Ideal Mereka.” 

Dan pariwara ketiga, juga di situs The National, menunjukkan seorang wanita di depan matahari terbenam dengan teks, “Wanita Ukrania… Sofiadate.com.”

“Para pelapor, yang merasa iklan tersebut tidak pantas di tengah konflik Ukraina yang sedang berlangsung, mempertanyakan apakah iklan tersebut menyinggung,” ungkap ASA.

ASA menambahkan Astrasoft Projects Ltd yang diperdagangkan sebagai SofiaDate telah menghapus iklan tersebut.

Pengawas memutuskan fokus pada wanita Ukraina yang berpakaian "dengan cara yang disebutkan di atas," serta referensi tentang kesepian mereka, menyoroti kerentanan mereka dan menghubungkannya "dengan daya tarik seksual mereka."

“Untuk alasan itu, kami menyimpulkan bahwa iklan tersebut cenderung menyebabkan pelanggaran serius,” papar ASA.

ASA memutuskan, “Iklan tersebut tidak boleh muncul lagi dalam bentuk yang dikeluhkan, dan mengeluarkan peringatan kepada SofiaDate.”

Regulator mengatakan pihaknya mempertimbangkan beberapa faktor. Pertama, ASA mengklaim, “Ada kepekaan yang meningkat tentang referensi ke negara, dan kerentanan wanita Ukraina telah menjadi area perhatian publik.”

Pengawas juga memperhitungkan kontroversi seputar skema “Rumah untuk Ukraina” pemerintah Inggris. 

Program, yang mendorong anggota masyarakat untuk berbagi rumah mereka dengan pengungsi Ukraina, telah menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan perempuan Ukraina lajang. 

Pada April, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) meminta pihak berwenang Inggris mengembangkan "proses pencocokan yang lebih tepat" untuk memastikan bahwa wanita dan wanita dengan anak-anak tidak cocok dengan tuan rumah pria lajang.

ASA juga mengungkapkan The National dan Newsquest Media Group, yang diperdagangkan sebagai Dorset Echo, sebenarnya membela iklan tersebut, dengan mengatakan bahwa iklan tersebut “tampak konvensional”, tidak merujuk pada konflik di Ukraina, tidak partisan, dan “tidak menyinggung wanita Ukraina atau orang-orang Ukraina pada umumnya.” 
 

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut