JAKARTA, iNews.id - Kisah cinta terlarang Lina (21), mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta Selatan dengan pejabat negara ini pupus ditengah jalan. Sebagai wanita simpanan, Lina mengaku tak kuat melayani kelakuan pejabat negara yang suka minta bermacam-macam gaya "main" aneh-aneh.
“Dia memang baik, tapi aneh. Waktu saya minta pisah dia juga marah-marah dan tidak mau,” ujar Lina di Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).
Dia menceritakan awal pertemuannya dengan pria pejabat itu disebuah klub karaoke elite di Jakarta Selatan tempat Lina bekerja sebagai lady companion (LC) atau pemandu lagu. Pejabat yang sudah paruh baya tersebut hampir tiap minggu membookingnya untuk menemani karaoke.
Kian intensif bertemu, si pria kemudian merayu Lina untuk menjadi wanita simpanannya. Dari sinilah dia mulai mengenal dunia simpanan, namun syaratnya dirinya harus berhenti menjadi LC karaoke.
“Satu tahun saya kerja di karaoke akhirnya jadi simpanan,” kata wanita asal Manado, Sulawesi Utara.
Hanya dalam hitungan minggu dia langsung disewakan apartemen di Jakarta Pusat dengan biaya sewa Rp5 juta per bulan. Lina juga dibelikan Honda HR-V dan dibekali uang Rp15 juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari.
Satu dua bulan Lina memang bahagia di mana segala kebutuhan hidupnya selalu dipenuhi. Karena secara materil terpenuhi, otomatis dia juga harus siap melayani syahwat sang pejabat, kapan pun dan di mana pun.
Lama kelamaan dia akhirnya jenuh dengan kehidupan seperti ini, apalagi setiap berhubungan intim sang pejabat selalu minta gaya yang aneh-aneh, seakan-akan dirinya budak seks.
“Saya harus melayani apa pun gayanya. Kalau tidak mau dia selalu marah-marah,” tuturnya.
Karena tidak tahan hidupnya yang selalu dikontrol dan keanehan saat berhubungan badan, maka dia memberanikan diri untuk pisah. Akhirnya sang pejabat melepas Lina dan konsekuensinya semua pemberiannya seperti apartemen dan mobil harus dikembalikan. “Tidak masalah asalkan lepas dari pria itu,” ucapnya.
Editor : Arbi Anugrah