"Orang-orang di mobil turun dengan badan tinggi dan besar semua. Tapi posisi saya benar. Di manapun kalau saya benar saya tidak ada takutnya," kata Bu Yayuk.
Ternyata Alphard yang sebelumnya sempat ganggu datang. "Mereka sepertinya satu rombongan. Turun lagi orang dengan badan gede-gede. Saya lihat orangnya sampai dengak gini," ujarnya.
Bu Yayuk menirukan kata-kata orang itu, 'Kamu mau saya tembak' . "Dia berkali-kali kayak setengah berani menodongkan pistol dan memasukan lagi," katanya..
Namun, Bu Yayuk tidak takut. "Silakan saya tembak. Saya berurusan sengan sopir ini (Fortuner) yang makin-maki saya. Saya enggak urusan dengan kamu, kamu punya pistol begitu berani sama orang sipil, ancam-ancam warga sipil. Kalau berani mari adu argumen dengan saya," kata Bu Yayuk.
Beruntung ada seorang perempuan keluar dari dalam mobil. Perempuan itu memarahi rekan-rekannya karena mengancam dan hanya berani terhadap perempuan.
Pada kejadian ada petugas DLLAJ di terminal yang melerai. "Sudah jangan dilanjuti ini salah paham, malu kalau dilanjuti," kata Bu Yayuk menirukan.
Menanggapi itu, Rian mengatakan ini menjadi pembelajaran. Dia mengaku geram saat mendengar karyawannya mendapat ancaman oknum seperti itu di jalan. Apalagi dia seorang perempuan.
"Kalau terjadi kejadian ini Bu, catat nomornya atau foto," kata Rian Mahendra, sambil mengatakan jika ada bukti pihaknya akan menuntut pelaku agar tidak arogan.
Dikutip dari berbagai sumber, Bu Yayuk memiliki nama asli Bekti Rahayu, ia adalah sopir bus wanita satu-satunya di PO Haryanto. Dia melayani angkutan bus antarkota dan antarprovinsi (AKAP).
Editor : Arbi Anugrah