Singkat cerita, Majalah Panji Masyarakat pimpinan Buya Hamka sempat dibredel karena memuat tulisan Bung Hatta berjudul 'Demokrasi Kita' yang berisi kritikan tajam atas demokrasi terpimpin Soekarno. Puncak perselisihan Buya Hamka dan Soekarno terjadi saat konfrontasi dengan Malaysia pecah pada tahun 1962. Karena memiliki ikatan cukup kuat dengan Malaysia, Buya Hamka pun heran dan tidak tinggal diam.
Secara aktif dia berceramah di masjid, radio dan televisi akan bahaya komunis di Indonesia. Buya Hamka dan beberapa tokoh Masyumi ditangkap. Proses interogasi yang kejam dirasakan oleh Hamka dan tokoh-tokoh antikomunis lainnya. Ia pun dijebloskan ke penjara oleh Soekarno. Hamka sempat ditahan di Sukabumi selama dua tahun empat bulan.
Dalam masa tahanannya, ia menyelesaikan karya terbesarnya yang berjudul Tafsir Al-Azhar. Nama Azhar ia sematkan sebagai pengingat nama masjid yang biasa ia gunakan untuk berceramah di Jakarta. Pada tahun 1965 hingga 1966, kekuatan komunis mulai musnah dari bumi Indonesia. Buya Hamka dibebaskan pada tahun 1967. Karena merasa kondisi belum cukup aman, Hamka hijrah ke Malaysia. Sekembalinya dari Malaysia, Hamka mendirikan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta