JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia periode 2021 hingga awal 2022 mendapai 210 juta orang. Dengan kondisi ini, maka menjadi peluang emas bagi pengusaha lokal yang ingin berbisnis online di platform e-commerce, termasuk di Shopee.
Dengan bisnis online tersebut, penjual cukup menyuguhkan produk melalui foto dan deskripsi di aplikasi. Setelah pembeli menerima pesanan, penjual langsung menerima pembayaran secara digital.
Pembeli pun tak perlu repot datang ke lokasi. Cukup dari rumah, produk yang dipesan akan sampai. Kemudahan teknologi inilah yang ditawarkan oleh Shopee.
Sebagai platform khusus jual beli produk secara online, Shopee menjadi lapak yang tepat bagi sebagian pelaku usaha untuk produknya dapat dikenal luas sehingga usahanya dapat terus berkembang secara digital.
Shopee menawarkan banyak fitur canggih untuk para pebisnis pemula. Seller mentor Shopee, Jonathan Kho, menyebut sejumlah fitur canggih di Shopee memiliki dampak positif bagi para seller yang mengaktifkan fitur dan mengikuti kampanye di Shopee.
“Di Shopee ini, banyak sekali fitur untuk berjualan online. Mulai dari fitur Voucher Toko, Promo Toko Harga Coret, Paket Diskon, juga ada program-program seperti Gratis Ongkir Xtra, Cashback Xtra, Shopee Mall, kampanye tanggal kembar dan juga kampanye hari-hari besar,”jelas Jonathan seperti rilis yang diterima iNewsPurwokerto.id.
Sejumlah penjual yang telah mengoptimalkan fitur dan program yang ada di Shopee menyebutkan sejumlah langkah yang mereka lakukan untuk dapat meningkatkan performa penjualan mereka. Hal ini dilakukan di tengah tren masyarakat saat ini yang gemar mengakses internet.
"Saya benar-benar mencari tahu di kolom edukasi penjual sedang ada fitur-fitur promo apa saja yang sedang berjalan. Semua itu benar-benar saya cari tahu. Setelah dipraktikkan, ternyata tidak sesulit itu. Justru lebih efektif. Hasilnya, penjualan menjadi optimal karena produk semakin dikenal luas,”kata pemilik UMKM produk kayu Prima Shabby Craft, Laily Prima Monica yang menjadi salah satu seller Shopee.
Selain fitur, UMKM asal Blitar, Jawa Timur, ini juga mengikuti sejumlah kampanye yang dilakukan di Shopee seperti Big Sale Ramadan, Shopee Mantul Sale, Cuci Gudang, Murah Lebay, dan Rp1. Mereka juga aktif mengikuti beragam program untuk meningkatkan penjualan termasuk Program Ekspor Shopee. Kini, Prima Shabby telah melakukan ekspor ke sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Singapura.
Salah satu program yang banyak diminati penjual di Shopee ialah Program Ekspor Shopee. Dalam program ekspor ini, penjual akan dibimbing oleh Shopee dari awal buka toko hingga dapat ekspor ke luar negeri. Selain itu, sistem yang telah dimiliki Shopee sangat mempermudahkan penjual untuk dapat melayani pengiriman dari luar negeri.
Sejumlah UMKM telah merasakan dampak positif dari ekspor Shopee. Seperti pengusaha lokal tas kanvas bernama Gudang Barang Bandung asal Bandung Barat. Pemiliknya, Agus Ardian, menyebut Program Ekspor Shopee memudahkannya untuk berjualan menembus pasar dunia karena teknologi yang dimiliki Shopee. "Ternyata ekspor sangat mudah. Dari segi bahasa sudah diterjemahkan. Dari segi toko sudah diatur oleh tim Shopee untuk disesuaikan dengan negara masing-masing," kata Agus.
Berbagai kecanggihan teknologi yang ditawarkan Shopee merupakan wujud aplikasi ini terus berinovasi untuk semakin memudahkan penjual dan pembeli dalam bertransaksi. “Voucher Shopee, terutama yang Gratis Ongkir ini disukai oleh semua orang. Jadi kami melakukan suatu project untuk mengoptimalkan dukungan pada traffic (pengunjung aplikasi),” tambah Jonathan.
Platform Shopee telah membantu para penjual untuk dapat dipercaya sehingga ekosistem jual beli melalui online terus berjalan. Dampak dari berkembangnya usaha secara digital ini pun memberikan kesempatan bagi sebagian orang untuk berpenghasilan secara mandiri meski hanya dari kota kecil.
Bahkan, berkembangnya UMKM juga berdampak positif bagi sebagian komunitas yang menjadi mitra usaha mereka. Seperti UMKM produk madu murni asal Malang, Sarang Maduku. Setelah melakukan pengoptimalan di Shopee, pemilik Sarang Maduku, Andoni Pridatama, menjadi sangat bergantung pada produktivitas peternak lebah lokal. Hal ini menciptakan ekonomi mandiri bagi peternak.
Eko, salah satu peternak lebah yang menjadi mitra untuk Sarang Maduku menyebut dirinya dapat mengembangkan ternaknya. Awalnya Eko hanya memiliki 30 kotak sarang lebah.
Kini, Eko terus memutar modal hingga kini dia telah memiliki 70 kotak. Menurut Eko, upaya Andoni dalam memaksimalkan penjualan secara online, sama saja telah memasarkan madunya hingga dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
“Melalui aplikasi Shopee, madu saya bisa sampai ke seluruh Indonesia. Saya sangat senang,”katanya.
Editor : EldeJoyosemito