get app
inews
Aa Read Next : 8 Penyebab Munculnya Hasad, Nabi Muhammad SAW Ingatkan Jangan Saling Membenci

4 Serangkai Penyakit Hati, Seperti Kanker Stadium Satu hingga Empat

Kamis, 18 November 2021 | 13:17 WIB
header img
DI antara akhlakus sayyiah atau akhlak buruk sebagai lawan dari akhlakul karimah atau akhlak mulia, adalah sifat ujub, riya, sum’ah dan takabur. Foto ilustrasi/Dok dictio.id

DI antara akhlakus sayyiah atau akhlak buruk sebagai lawan dari akhlakul karimah atau akhlak mulia, adalah sifat ujub, riya, sum’ah dan takabur. Dapat dikatakan bahwa 4 sifat buruk tersebut sebagai 4 serangkai penyakit hati, karena sangat erat berhubungan satu dengan yang lain.

Oleh karenanya wajib bagi setiap Muslim untuk menghindari penyakit tersebut dengan sungguh-sungguh, walaupun memang sangat berat dalam pelaksanaannya. Apa lagi keempatnya termasuk kategori penyakit hati, bukan penyakit jasmani atau penyakit fisik. Bila seseorang ditimpa penyakit jasmani dengan serta merta dia dapat merasakannya, sehingga yang bersangkutan akan cepat-cepat berobat agar segera sembuh, bahkan dengan biaya berapapun.

Anggota Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta - Jakarta Islamic Center, KH Drs Syarifuddin Mahfudz MSi menjelaskan,   banyak orang yang tidak merasa bahwa dia sedang ditimpa penyakit hati, padahal sifat ujub, riya, sum’ah dan takabur sudah merasuk di dalam jiwanya. Layaknya penyakit jasmani yang ditandai dengan tingkat-tingkat keparahan tertentu. Seperti penyakit kanker, dari stadium satu, dua, tiga dan empat, maka penyakit ujub adalah pada tahapan stadium satu, riya stadium dua, sum’ah stadium tiga, dan takabur stadium empat.

Pertama; ujub, dari kata ‘ajaba maknanya kagum, bangga, takjub terhadap diri sendiri. “Takjub terhadap diri sendiri seolah-olah dirinyalah yang paling utama dari pada yang lain” (Sufyan Tsauri).
 Rasulullah saw bersabda:
ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ : هَوَاءٌ مُتَّبَعٌ وَشُحٌّ مُطَاعٌ وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ 

“Tiga perkara yang membinasakan, yaitu hawa nafsu bila dituruti, kebatilan bila ditaati dan kebanggaan seseorang terhadap dirinya sendiri”. (Shahih Jamiush Shagir 1802).

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut