JAKARTA, iNews.id - Padahal perbuatan dosa, tapi ada beberapa penyakit hati yang sering dianggap biasa saja. Seorang muslim, harus mewaspadai sikap tersebut, agar keimanan dan ketakwaan yang dilakukan kepada Allah tidak mudah rusak.
Maka, mempelajari dan memahami jenis penyakit hati menurut islam sangatlah penting. Bahkan Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an :
وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَىٰ رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ
"Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (Qs. At Taubah: 125)
Beberapa perbuatan yang tanpa sadar kita lakukan, padahal berdosa tersebut, dinukil dari buku '60 Penyakit Hati' yang ditulis Uwes Al-Qarni, di antaranya :
1. Berjanji kemudian membatalkannya tanpa sebab
Seringkali kita menemui orang yang sudah melakukan janji namun tiba-tiba membatalkan secara sepihak tanpa persetujuan. Tentu dengan alasan yang tidak jelas, bukan karena sakit atau penyebab lain yang bisa dipahami keduanya.
Sikap tersebut tentu sangat tidak diperbolehkan untuk dimiliki seorang muslimah karena beberapa sebab, yakn pertama, secara materi sikap itu akan merugikan orang lain, terutama jika ia membawahi orang lain. Akan banyak orang yang dirugikan. Kedua, secara moral, sikap seperti itu akan menghilangkan kepercayaan orang lain. Ketiga, pelakunya akan dikenal sebagai tukang membatalkan janji (ghadir), baik di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Setiap orang yang suka membatalkan janjinya pada hari kiamat akan memikul bendera di bagian belakangnya (sebagai tanda atas perbuatannya di dunia) yang akan ditinggikan sesuai dengan kadar pembatalannya." (HR. Muslim).
2. Senang pujian atau dipuji
Tentu sebagai manusia biasa, kita pasti senang tatkala ada seseorang yang memberikan pujian. Namun, rasa senang dan mencintai pujian dari orang lain nyatanya akan berbahaya jika sudah berlebihan. Biasanya kita akan lupa dengan kelemahan diri yang menjadikan pribadi sombong. Rasa ini timbul perlahan disebabkan oleh beberapa hal. Seperti rasa bangga dengan kesempurnaan yang ada dalam diri, dan menginginkan orang lain mengetahuinya, memiliki ambisi untuk menguasai hati pemujanya dan kecintaan terhadap dunia. Maka pada poin yang terakhirlah semuanya bermuara.
Editor : Arbi Anugrah