“Jika Ibu Puan dipaksakan (untuk maju) dengan kondisi seperti ini, harapan PDIP untuk memiliki presiden lagi menjadi susah,”ujarnya.
Berbeda kalau PDIP mencalonkan Ganjar maka hasilnya kemungkinan besar PDIP akan memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
Saiful menyatakan jika dalam simulasi tiga tokoh itu nama Puan dikeluarkan dan Ganjar yang dimasukkan untuk melawan Prabowo dan Anies, hasilnya suara Ganjar mengalami kenaikan dari 25,5% pada Mei 2021, menjadi 32% pada Agustus 2022.
Prabowo justru melemah dari 34,1% menjadi 30,8% dan Anies relatif stabil dari 23,5% menjadi 21,9% pada periode yang sama.
Dalam survei Februari sampai Maret 2021, ada 60% warga yang tahu Puan menyatakan suka padanya. Pada survei terakhir Agustus 2022 mengalami penurunan menjadi 44%.
”Ini masalah karena tingkat penerimaan publik pada Puan rendah dan cenderung semakin lemah,” ucapnya.
Sedangkan penerimaan pada Ganjar paling tinggi sebesar 83% pada survei Agustus 2022. Ini konsisten dengan tingkat elektabilitasnya yang juga tertinggi.
Tingkat penerimaan Anies juga tinggi 74%. Dibanding Prabowo sebesar 71 persen, tingkat penerimaan Anies lebih tinggi. “Gap penerimaan publik pada Puan terlalu jauh dibanding dengan tiga nama lain (Ganjar, Prabowo, dan Anies),”tambahnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman Survei SMRC: Jika PDIP Capreskan Ganjar, Peluang Menang Pilpres 2024 Terbuka
Editor : EldeJoyosemito