4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Penyakit ISPA rentan menyerang bayi dan anak-anak di musim hujan karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna. Kendati demikian, bukan berarti ISPA tidak bisa menjangkiti orang dewasa.
Penularan penyakit ini bisa terjadi ketika orang yang mengidap ISPA batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung, sehingga virus dan bakteri penyebab ISPA menyebar di udara dan menyebabkan penularan secara masif. Beberapa gejala ISPA antara lain demam dan meriang, sesak nafas, sakit tenggorokan dan kesulitan menelan makanan, batuk, bersin, pilek, dan hidung tersumbat, nyeri otot, serta mata merah.
5. Leptospirosis
Penyakit musim hujan yang satu ini disebabkan oleh air kencing tikus yang mengandung bakteri Leptospira sp. Selain terdapat pada air kencing tikus, bakteri tersebut juga mudah berkembang biak di lingkungan yang kotor dan lembap. Risiko penyebaran leptospirosis cenderung tinggi pada kawasan permukiman padat penduduk yang terendam banjir.
Gejala-gejala yang dialami pengidap leptospirosis di antaranya seperti sakit kepala, demam tinggi disertai menggigil, mual, muntah, dan tidak nafsu makan, sakit tenggorokan, diare dan sakit perut. Nyeri otot, terutama pada bagian punggung bawah dan betis. Kemudian, muncul bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan. Pada kondisi yang lebih parah, leptospirosis bisa menyebabkan pendarahan serta komplikasi penyakit pada paru-paru, ginjal, dan hati.
6. Demam Tifoid (Tipes)
Satu penyakit lagi yang kerap timbul akibat musim hujan di Indonesia adalah demam tifoid atau tipes. Penyakit ini disebabkan oleh kontaminasi bakteri Salmonella typhi yang masuk ke tubuh manusia melalui makanan atau air kotor, terutama ketika banjir. Di samping itu, tipes juga bisa menular dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak fisik atau hubungan seks (oral maupun anal). Kemunculan penyakit ini kerap tidak disadari karena gejalanya mirip dengan demam biasa.
Beberapa gejala tipes yang wajib diwaspadai sejak dini antara lain: Demam tinggi mencapai suhu 39 derajat celsius hingga 40 derajat celsius, terutama menjelang sore hingga malam hari, nyeri otot dan sakit kepala. Kemudian, sakit perut, mual, dan muntah, tubuh terasa tidak nyaman dan lemas sehingga sulit tidur, diare atau sembelit, hingga nafsu makan menurun sehingga menyebabkan penurunan berat badan
Kesimpulannya, kamu tak boleh menganggap remeh ciri-ciri musim hujan yang mulai tampak beberapa waktu belakangan ini. Jagalah kesehatan dan daya tahan tubuh diri sendiri serta keluarga supaya terhindar dari risiko penularan penyakit di musim hujan. Tubuh yang sehat membuat kamu senantiasa semangat beraktivitas, termasuk ketika musim hujan.
Editor : Arbi Anugrah