get app
inews
Aa Read Next : BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Sepekan Mendatang

Musim Hujan Tiba, Waspadai Beberapa Penyakit yang Sering Muncul

Rabu, 24 November 2021 | 04:57 WIB
header img
Ilustrasi sakit. (Foto: Moneter)

JAKARTA, iNews.id - Berbagai daerah di Indonesia telah memasuki musim hujan pada penghujung 2021. Sejak akhir September 2021, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengimbau masyarakat tanah air untuk waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem.

Beberapa penyakit bermunculan akibat dari suhu yang dingin serta kebersihan yang tercemar jika ditambah dengan banjir. Sebab, tanda-tanda musim hujan terjadi pada Oktober 2021 dan curah hujan diperkirakan meningkat menjelang akhir tahun. 

Ciri-ciri musim hujan yang mulai muncul membuat semua orang harus lebih cermat mengantisipasi kemunculan penyakit khas musim pancaroba.

Faktanya, musim hujan di Indonesia bukan hanya rentan menyebabkan banjir di sejumlah daerah. Ada berbagai penyakit di musim hujan yang berisiko menjadi wabah jika tidak penyebarannya tidak dicegah secara intensif. Beberapa penyakit musim hujan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Diare

Salah satu penyakit di musim hujan yang kerap menjangkiti masyarakat tanah air adalah diare. Data Kementerian Kesehatan RI 2019 menyatakan bahwa diare merupakan salah satu masalah kesehatan umum di tanah air dengan jumlah pengidap mencapai 7,2 juta jiwa. Diare disebabkan infeksi virus (jenis rotavirus) atau bakteri yang masuk ke sistem pencernaan.

Pada kondisi yang lebih parah, diare dalam jangka waktu lama disebabkan peradangan saluran pencernaan. Beberapa gejala yang dialami pengidap diare antara lain, yaitu perut terasa mulas dan ulit menahan Buang Air Besar (BAB), sehingga intensitas BAB semakin tinggi, tekstur feses menjadi cair bahkan disertai darah, hingga merasa pusing, lemas, dan kulit kering akibat dehidrasi.

2.  Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit DBD disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue. Biasanya penyakit ini rentan terjadi pada awal musim hujan karena nyamuk Aedes aegypti gemar hidup di genangan air bersih.

Beberapa gejala khas DBD di antaranya seperti demam tinggi mendadak selama dua hingga tujuh hari gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan nyeri perut. Kemudian, nafsu makan hilang, muncul bercak-bercak merah atau ruam pada kulit, bahkan mimisan dan atau terdapat darah pada urine, kotoran, atau muntahan, serta tubuh lemas dan enggan beraktivitas.

3.  Influenza (Flu)

Musim hujan di Indonesia juga sering membuat banyak orang terjangkit flu. Flu adalah jenis infeksi pernapasan yang lebih serius daripada pilek. Risiko kematian bayi usia di bawah enam bulan akibat flu tergolong cukup tinggi. Ada tiga jenis virus penyebab flu yaitu influenza A, influenza B, dan influenza C.

Jika dibandingkan dengan pilek, flu lebih berbahaya karena dapat menyebabkan radang paru-paru (pneumonia) bila tidak ditangani secara serius. Beberapa gejala yang dialami pengidap flu di antaranya, yaitu demam tinggi selama tiga hingga lima hari, sakit kepala, batuk parah dan sakit tenggorokan, jumlah lendir berlebihan pada hidung dan tenggorokan, hidung tersumbat, seluruh bagian tubuh terasa pegal, serta nafsu makan yang menurun drastis.

4.  Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Penyakit ISPA rentan menyerang bayi dan anak-anak di musim hujan karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna. Kendati demikian, bukan berarti ISPA tidak bisa menjangkiti orang dewasa.

Penularan penyakit ini bisa terjadi ketika orang yang mengidap ISPA batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung, sehingga virus dan bakteri penyebab ISPA menyebar di udara dan menyebabkan penularan secara masif. Beberapa gejala ISPA antara lain demam dan meriang, sesak nafas, sakit tenggorokan dan kesulitan menelan makanan, batuk, bersin, pilek, dan hidung tersumbat, nyeri otot, serta mata merah.

5.  Leptospirosis

Penyakit musim hujan yang satu ini disebabkan oleh air kencing tikus yang mengandung bakteri Leptospira sp. Selain terdapat pada air kencing tikus, bakteri tersebut juga mudah berkembang biak di lingkungan yang kotor dan lembap. Risiko penyebaran leptospirosis cenderung tinggi pada kawasan permukiman padat penduduk yang terendam banjir.

Gejala-gejala yang dialami pengidap leptospirosis di antaranya seperti sakit kepala, demam tinggi disertai menggigil, mual, muntah, dan tidak nafsu makan, sakit tenggorokan, diare dan sakit perut. Nyeri otot, terutama pada bagian punggung bawah dan betis. Kemudian, muncul bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang saat ditekan. Pada kondisi yang lebih parah, leptospirosis bisa menyebabkan pendarahan serta komplikasi penyakit pada paru-paru, ginjal, dan hati.

6. Demam Tifoid (Tipes)

Satu penyakit lagi yang kerap timbul akibat musim hujan di Indonesia adalah demam tifoid atau tipes. Penyakit ini disebabkan oleh kontaminasi bakteri Salmonella typhi yang masuk ke tubuh manusia melalui makanan atau air kotor, terutama ketika banjir. Di samping itu, tipes juga bisa menular dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak fisik atau hubungan seks (oral maupun anal). Kemunculan penyakit ini kerap tidak disadari karena gejalanya mirip dengan demam biasa.

Beberapa gejala tipes yang wajib diwaspadai sejak dini antara lain: Demam tinggi mencapai suhu 39 derajat celsius hingga 40 derajat celsius, terutama menjelang sore hingga malam hari, nyeri otot dan sakit kepala. Kemudian, sakit perut, mual, dan muntah, tubuh terasa tidak nyaman dan lemas sehingga sulit tidur, diare atau sembelit, hingga nafsu makan menurun sehingga menyebabkan penurunan berat badan

Kesimpulannya, kamu tak boleh menganggap remeh ciri-ciri musim hujan yang mulai tampak beberapa waktu belakangan ini. Jagalah kesehatan dan daya tahan tubuh diri sendiri serta keluarga supaya terhindar dari risiko penularan penyakit di musim hujan. Tubuh yang sehat membuat kamu senantiasa semangat beraktivitas, termasuk ketika musim hujan.

 

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut