"Seperti korban, dia berasal dari keluarga terhormat. Di penjara, Arman melanjutkan studinya untuk mendapatkan gelar master di bidang pendidikan," katanya.
"Kedua keluarga saling kenal dan korban dan terdakwa berniat menikah," imbuh Sadeghi.
Jenazah Shakour, yang berusia 19 tahun saat menghilang, tidak pernah ditemukan.
Menurut Mizan Online, ibu korban mengatakan dia akan memaafkan Abdolali jika dia mengungkapkan lokasi tubuh korban.
Pakar HAM PBB juga mengimbau Iran untuk menghentikan eksekusi tersebut.
"Hukum hak asasi manusia internasional dengan tegas melarang pengenaan hukuman mati pada siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun," kata Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB yang berbasis di Jenewa.
Iran mengeksekusi sedikitnya 246 orang tahun lalu, mempertahankan posisinya sebagai pengguna hukuman mati paling produktif di kawasan itu dan yang kedua di seluruh dunia setelah China.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta