Namun sayang, Pierre Tendean, ajudan, tewas dibunuh. Sedangkan putri bungsu Panglima ABRI ini tewas pada 6 oktober 1965 akibat tertembak pasukan Cakrabirawa saat ingin menculik sang ayah.
G30S PKI ini juga terjadi di Yogyakarta, Komandan Resor Militer (Korem) 0772 Komando Daerah Militer (Kodam) VI Diponegoro di Yogyakarta, Kolonel Infantri Katamso Darmokusumo, dan Kepala Staf Korem 072 Letnan Kolonell Sugiono, diculik dan kemudian dibunuh.
Lokasi jenazah ditemukan oleh satuan Resimen Para Anggota Komando Angkatan Darat (RPKAD) di kawasan hutan karet Lubang Buaya. Para jenazah ditemukan di sumur tua yang kedalamannya kurang lebih 12 meter.
Untuk memulihkan situasi yang kacau, Soeharto yang saat itu berpangkat Mayor Jenderal dan menjadi Panglima Kostrad melakukan pemulihan dengan membubarkan PKI, yang dituduh sebagai dalang dari gerakan ini.
Maka, melalui Ketetapan (Tap) Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) Nomor XXV/MPRS/1966, PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang.
Awalnya, Hari Kesaktian Pancasila hanya diperingati oleh Tentara Negara Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Namun, terdapat perubahan dalam surat yang dikeluarkan oleh Menteri Utama Bidang Pertahanan Keamanan.
Dalam surat itu memerintahkan agar Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya diperingati oleh TNI AD, namun juga harus dilakukan oleh seluruh pasukan TNI AD, dengan mengikutsertakan angkatan lainnya dan juga masyarakat.
Dengan adanya peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2022, diharapkan akan selalu menjadi pengingat dan cermin dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara serta mempertahankan ideologi negara.
Nah, itulah sejarah Hari Kesaktian Pancasila. Sebagai salah satu hari yang mengenang peristiwa penting, maka menjadi pengingat bagaimana perjalanan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan ideologi negara dan juga mempertahankan kesatuan.
Editor : Arbi Anugrah