PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id- Matahari mulai meninggi di Banyumas bagian barat selatan. Pepohonan yang menjulang tinggi memberikan rasa damai dengan sesekali angin berembus menyapa. Menenangkan.
Di balik dahan dan daun, burung berkicau dengan merdu, membentuk irama alami yang khas. Saling bersahutan dengan irama gesekan dedaunan dan ranting.
Sekelompok orang berjalan menyusuri setapak di dusun Kalitanjung, mereka tampak sama namun ada sisi yang berbeda. Ada perasaan lain, dengan masyarakat adat Kalitanjung.
Sekilas, memang tidak ada yang berbeda, yang membedakan perspektif dalam melestarikan kebudayaan mereka yang masih terjaga.
Dilansir iNewsPurwokerto.id dalam buku Sosiologi Politik karya Yon Daryono, masyarakat adat Kalitanjung tetap berinteraksi dengan masyarakat luas yang sudah heterogen.
"Namun, soal keyakinan, mereka memiliki keyakinan bertuhan betul dan seringkali melakukan ritus seperti agama Islam, tapi juga masih melestarikan pesan-pesan leluhur mereka. Selain adat mereka juga memiliki religi soal keyakinan sendiri," kata Yon Daryono.
Editor : Alfiatin