4. Bekerja Berlebihan
Kenyataannya, ada banyak karyawan yang bekerja di luar kontrak yang telah disepakati. Hal ini dilakukan perusahaan untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan bisnis.
Orang yang melakukan quiet quitting akan memilih untuk tidak melakukan tugas-tugas di luar tanggung jawab mereka. Mereka umumnya tidak bersedia bekerja hingga larut malam, datang lebih awal ke kantor, ataupun menghadiri pertemuan di luar pekerjaan.
5. Kurang Dihargai
Elena Touroni, PhD., konsultan psikologi sekaligus pendiri the Chelsea Psychology Clinic, mengatakan perubahan sikap yang terjadi pada pekerja bisa disebabkan mereka merasa pekerjaannya kurang dihargai.
Menurutnya, ada banyak pekerja yang merasa telah berusaha memenuhi ekspektasi atasan dan perusahaan, tetapi kurang mendapatkan penghargaan, baik dalam bentuk bonus, tambahan gaji, maupun pengakuan. Perlahan, kondisi ini bisa merusak mental dan mengikis motivasi dalam bekerja sehingga mereka melakukan quiet quitting.
Artikel ini telah tayang di Okezone dengan judul "Viral Tren Quiet Quitting, Bentuk Perlawanan Para Pekerja dengan Sistem Kerja Berlebihan".
Editor : Arbi Anugrah