ALBUM anyar Adele, 30, meledak di pasar setelah resmi dirilis pertengahan November 2021. Di Amerika, 30 menjadi album terlaris tahun 2021 setelah 3 hari dirilis pada 19 November, sebanyak 500,000 salinan murni terjual.
Album 30 ini mengungguli Evermore oleh Taylor Swift yang sebelumnya memegang rekor tersebut dengan 462,000 eksemplar.
Bahkan single “Easy on Me” ketika di rilis pada Oktober 2021 dalam lima jam pertama terjual secara digital sebanyak 14.800 dan mendapatkan 3,1 juta streaming di Amerika Serikat. 30 adalah album keempat Adele berisi balada-balada pop, jazz, dan soul yang menjelaskan perceraian, keibuan, serta kegelisahan Adele akan ketenaran, dengan tema-tema sakit hati, penerimaan, dan harapan.
Soal kekuatan lirik dan kemampuan Adele menyanyi tak perlu dijelaskan lagi. Pujian Amanda Petrusich dari New Yorker, yang menyebutkan nyanyian Adele adalah kesempurnaan yang tidak sempurna, rasanya cukup mewakili. “Suaranya bukan aliran kristal. Ini adalah embusan angin yang menggerakan pasir. ”
Laman theconversation melalui artikel berjudul “Adele 30: the psychology of why sad songs make us feel good” memberikan penjelasan menarik dari sisi biologi dan psikologi tentang single Easy On Me pada album anyar Adele 30. “Kita mungkin bisa setuju itu adalah lagu sedih. Mengapa mendengarkan musik sedih terasa begitu menyenangkan?” tulis theconversation yang diunggah pada 17 November 2021.
Dari teori biologi dijelaskan bahwa ketika seseorang mengalami kehilangan (kesedihan) dalam kehidupan atau berempati dengan rasa sakit orang lain, maka tubuh kita melepasan hormon prolaktin dan oksitosin. Ternyata kedua hormon ini membantu mengatasi kehilangan dan rasa sakit.
Editor : EldeJoyosemito