Logo Network
Network

Produk UMKM ber-SNI, Luhut : Legitimasi Atas Kualitas Produk

Aryo Rizqi
.
Selasa, 30 November 2021 | 14:35 WIB
Produk UMKM ber-SNI, Luhut : Legitimasi Atas Kualitas Produk
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan membuka Peluncuran Etalase Digital Produk UMKM ber- SNI. (Foto : Istimewa).

PURWOKERTO, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan membuka Peluncuran Etalase Digital Produk UMKM ber- Standar Nasional Indonesia (SNI). Peluncuran platform ini menjadi solusi dalam pengembangan sektor UMKM nasional di pasar global.

"Tembusnya produk UMKM nasional di pasar global merupakan salah satu cita-cita Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sebagai program yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui pendampingan UMKM," kata Luhut saat peluncuran Etalase Digital Produk UMKM ber-SNI secara daring di Jakarta, dalam pesan tertulis yang diterima iNews Purwokerto, Selasa (30/11/2021).

Untuk mencapainya, lanjut dia diperlukan keselarasan atas kualitas produk dan jasa yang dihasilkan dengan standar dari masing-masing segmentasi pasar. Maka penerapan SNI merupakan salah satu solusi legitimasi kualitas produk UMKM.

"Oleh karena itu, penerapan SNI menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk menjawab tantangan dalam pengembangan sektor UMKM, yakni legitimasi atas kualitas produk UMKM," ujarnya.

Hal ini bersifat krusial, sebab dengan ditetapkannya standar maka akan menjadi acuan bagi para pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas dan kreativitasnya.

Luhut mengungkapkan salah satu poin penting dalam penguatan UMKM adalah ketersediaan sarana dan prasarana. Semakin gencar produk-produk UMKM nasional dipromosikan, maka akan semakin besar pula peluang produk UMKM tersebut dikenal lebih luas. 

“Saya berharap diluncurkannya Etalase Digital Produk UMKM ber-SNI pada hari ini akan berkontribusi meningkatkan perhatian dan antusiasme untuk mendukung UMKM nasional,” pungkas Luhut.

Sementara menurut Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad mengatakan, Platform ini akan menjadi sarana pemasaran digital bagi produk UMKM ber-SNI yang akan terkoneksi dengan program pemerintah seperti Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bela Pengadaan. 

Saat ini sendiri, jumlah UMKM di Indonesia mencapai sekitar 65 juta. Kontribusi UMKM sangat penting dalam menyokong perekonomian Indonesia dimana UMKM memberikan kontribusi 60% dari total PDB Indonesia dan menyerap 97% atau sekitar 120 juta tenaga kerja. 

“Meskipun demikian, UMKM Indonesia masih menghadapi permasalahan yang kompleks. Daya saing produk UMKM masih harus ditingkatkan. Banyak produk UMKM yang masih kalah bersaing dengan produk impor baik dari sisi harga maupun kualitas,” ujar Kukuh.K

Kukuh mencontohkan, UMKM terkadang kesulitan menembus pasar ekspor. Hal ini disebabkan karena adanya berbagai kendala diantaranya minimnya pengetahuan tentang informasi pasar luar negeri, kualitas produk belum memenuhi standar, kapasitas produksi tidak kontinyu, biaya sertifikasi yang tidak murah, kemampuan SDM masih rendah, dan kendala lainnya. 

Oleh karenanya, BSN sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertanggung jawab di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian, berkontribusi meningkatkan daya saing produk UMKM melalui pembinaan penerapan dan fasilitasi sertifikasi SNI. 

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini