Dia mengungkapkan, dari total 80 ribu penerima BPBL se Indonesia, Kabupaten Banyumas menerima 1.476 sambungan. Sedangkan untuk tingkat Jawa Tengah sendiri terdapat 9.332 sambungan listrik gratis pada rumah tangga kurang mampu.
"Tahun ini untuk Banyumas 1.476, Jateng 9.332 dan Indonesia 80 ribu sambungan listrik gratis," ujarnya.
Khomsatun (37) salah satu warga RT 2/3 Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok yang menjadi penerima Program BPBL mengatakan jika bantuan pasang sambungan listrik baru gratis ini sangat membantu. Sudah selama 6 tahun rumahnya selalu bergantung pada aliran listrik tetangganya.
"Sangat terbantu buat saya, karena kalau tidak dibantu listrik gratis mungkin saya belum pasang. Rumah ini sudah sekitar 6 tahun. Jadi sejak saat itu hanya nyalur, tapi dayanya kecil, hanya 450 Watt dibagi dua rumah. Jadi kalau cuma lampu saja bisa, tapi kalau lampu nyala semua terus nyalain setrikaan anjlok," kata Khomsatun.
Untuk memenuhi kebutuhan pulsa listrik hasil nyalur dari rumah tetangga diakui Khomsatun dilakukan secara bergantian. "Jadi gantian beli pulsa listrik, sekali isi Rp 20 ribu, tapi kalau dipakai sendiri bisa 13 hari. Kalau dua rumah aktif, 8 hari mungkin habis," jelasnya.
Dia mengungkapkan, alasannya hingga 6 tahun belum memasang listrik di rumahnya karena ketidakmampuan secara ekonomi. Suaminya yang hanya bekerja sebagai buruh harian harus memenuhi kebutuhan rumah dan tiga anaknya.
"Alasan belum pasang listrik karena suami hanya buruh harian, jadi uangnya belum sampai, anak saya tiga yang paling besar SMK, jadi belum bisa pasang listrik," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah