Usai insiden tersebut, peluang Pratiwi untuk ikut terbang ke luar angkasa benar-benar kandas hingga krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1997. Sebab, tak ada lagi dana untuk membiayai program latihan astronot Indonesia.
Sejak saat itu, Pratiwi kemudian hidup dengan mengabdikan diri dengan melakukan berbagai penelitian. Ia juga menjadi staf pengajar di kampusnya.
Berbagai penghargaan diterima Pratiwi sejak saat itu, seperti peneliti terbaik Universitas Indonesia pada tahun 1988 dan gelar Widya Prasara dari Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia sebagai Ilmuwan Mikrobiologi Teladan pada tahun 1986.
Dia bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Mikrobiologi dan Wakil Dekan di Fakultas Kedokteran UI. Pada tahun 2008, Pratiwi dianggap sebagai Guru Besar/Profesor Kehormatan Ilmu Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UI.
Editor : Arbi Anugrah