"Kami melihat Komitmen Kapolri sejak awal mejabat sangat jelas dan tegas. Pak Listyio Sigit Prabowo ingin membuat perubahan besar dalam pelayanan kepolisian. Kapolri ingin menbuat sejarah dimasa kepemimpinannya Polri semakin baik," kata Edi Hasibuan.
Selama ini, Kapolri tidak ada keraguan sama sekali untuk menindak anggota dan pejabat Polri yang menyimpang. Jika masih ada yang berani, maka akan langsung dikeluarkan dari "gerbong".
Akademisi Universitas Bhayangkara Jakarta melanjutkan, rapat koordinasi yang bakal digelar Polri dan Kompolnas ke depan dinilai sangat penting untuk merespons masukan masyarakat termasuk menyelidiki pengakuan Ismail Bolong yang menyeret -nyeret nama banyak pihak baik itu pejabat Polda Kaltim dan Bareskrim Polri.
Belakangan pengakuan itu dibantah kembali oleh Ismail Bolong yang mengaku pengakuan itu dipaksa oleh Brigjen Hendra Kurniawan pada Februari 2022 saat masih menjadi Karo Paminal Polri.
Dalam video pertama Ismail Bolong juga sempat menyebutkan nama pengusaha batu bara TP.
Selain itu dalam versi dokumen Divisi Propam lainnya pada 2022 ada pula muncul nama pengusaha Ny L yang disebut-sebut cukup akrab dengan pejabat Polda Kaltim.
"Kami berpandangan, Ismail Bolong perlu diperiksa dan bila cukup bukti langsung ditetapkan sebagai tersangka karena sejak lama kegiatannya telah merugikan negara ratusan miliar hingga triliunan,"bebernya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta