Proses Produksi Gula Kelapa Terapkan Teknologi 4.0, Menperin : IKM Juga Bisa

PURWOKERTO, iNews.id - Menteri Perindustrian (Menperin) RI Agus Gumiwang Kartasasmita secara khusus mengapresiasi Koperasi Usaha Bersama (KSU) Nira Satria yang berfokus pada pertanian gula semut atau gula kelapa organik. Koperasi yang berada di Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Banyumas ini telah menerapkan teknologi 4.0 dalam proses produksinya.
"Hari ini kita melihat implementasinya di Koperasi Nira Sartria, yang menurut kami sangat baik. Sebenarnya Koperasi Nira Satria ini bisa di jadikan percontohan, bagi IKM (industri Kecil Menengah) lain dimana sebetulnya kita bisa lihat bahwa penerapan teknologi didalam sebuah industri akan membawa nilai tambah dan bermanfaat bagi semua, bukan hanya bagi pengusahanya, tetapi bagi ekosistem yang ada di industri tersebut," kata Menperin Agus Gumiwang saat berkunjung ke KSU Nira Satria, Selasa (7/12/2021).
Menurut dia, dengan adanya digitalidsasi 4.0 sampai ke proses produksinya, buyer pasti akan memiliki keyakinan bahwa produk yang dihasilkan dari koperasi ini sangat baik. Selain itu, dalam penerapan teknologi 4.0 itu dapat mendorong efisiensi dari proses produksi.
"Pasti akan ada waktu yang dihemat dari manual menuju teknologi. Secara waktu juga ada efisiensi biaya produksi dengan adanya teknologi 4.0 yang tadi kita lihat, ada efisiensi sekitar 30 persen dari biaya produksinya. Jadi artinya memproduksi produk yang sama tapi biayanya bisa di tekan," jelasnya.
Selain itu secara kualitas, dimana teknologi 4.0 akan menjaga kualitas dan juga meningkatkan kualitas.
Dia mengungkapkan jika kedatangannya ke Banyumas secara khusus untuk melihat proses yang telah dilakukan oleh koperasi ini. Dimana dalam sambutannya di forum RCID, Regional Conference on Industrial Development, satu forum dibawah UNIDO, lembaga PBB, yang bertanggungjawab mengelola industri di negara negara PBB, Menperin sangat mengapresiasi Koperasi Nira Satria.
"Kenapa saya hari ini saya datang ke Banyumas, karerna dalam 3 forum terakhir yang saya ikuti di Jakarta dan forum forum Internasional. Dalam sambutan saya disitu, saya sebut khusus Nira Satria dan saya jadikan contoh bahwa yang pertama Indonesia sudah siap terhadap digitalisasi, lalu ini contoh betul, bahwa industri kecil dan menegah juga bisa untuk menerapkan teknologi 4.0," ucapnya.
Dia menjelaskan untuk mendukung industri kecil terhadap teknologi 4.0 termasuk biaya yang nantinya dikeluarkan, apakah masuk dalam hitungan bisnis industri kecil dan menengah. Pihaknya akan berupaya menciptakan peralatan buatan dalam negeri.
"Kita bisa kerjasama dengan perusahaan perusahaan teknologi dan permesinan, untuk dapat menciptakan peralatan buatan dalam negeri dalam rangka menjawab kebutuhan. Saya yakin teknologi 4.0 yang tadi kita lihat didalam banyak perusahaan dalam negeri yang bisa memproduksinya, mudah mudahan bisa menekan ongkos atau biaya bagi industri kecil menengah untuk bisa membeli," ujarnya.
Pihaknya mengungkapkan jika industri kecil dan menengah harus membuka mata dimana teknologi dapat membantu secafa efisien, mulai dari ongkos produksi hingga segala sisi dan segala dimensi.
Editor : Arbi Anugrah