MOSKOW, iNewsPurwokerto.id - Palu godam dijadikan alat untuk esekusi mati tentara bayaran Rusia yang membelot ke Ukraina. Palu godam dihantamkan ke kepala tentara bayaran tadi dan direkan serta tersebar secara online.
Sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin mengatakan, tentara bayaran yang dieksekusi itu adalah seorang pengkhianat. Dan eksekusi dilakukan pada hari Minggu kemarin.
LIHAT JUGA: HUT Korps Brimob, Amji Attak Ranger Pasukan Pelopor Bertaruh Nyawa Hadapi Tentara Malaysia
Prigozhin adalah pengusaha Rusia yang mendirikan kelompok militer swasta Wagner Group, menanggapi video—yang belum bisa diverifikasi secara independen—yang didistribusikan di Telegram tersebut.
Video itu menunjukkan seorang pria yang diidentifikasi sebagai tentara bayaran Wagner Group dieksekusi setelah mengakui bahwa dia telah berpindah pihak pada bulan September untuk “berperang melawan Rusia”.
LIHAT JUGA: Puluhan Jenderal Ngapak Kumpul di Purbalingga, Ada Apa?
Dalam rekaman video itu, pria yang menyebut namanya Yevgenny Nuzhin (55) itu diperlihatkan dengan kepala ditempelkan ke dinding bata. Dia mengatakan dia diculik di Kiev pada 11 Oktober dan dibawa ke ruang bawah tanah.
“Kepala saya dipukul dan hilang kesadaran dan berputar-putar di ruang bawah tanah ini,” katanya.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya akan diadili." Saat dia mengucapkan kata-kata itu, seorang pria tak dikenal berkeliaran dengan pakaian tempur di belakang Nuzhin, memukulkan palu godam ke sisi kepala dan lehernya. Nuzhin jatuh ke lantai dan pria tak dikenal itu memukul kepalanya lagi.
LIHAT JUGA: Daniel Mananta Ikuti Kajian Alquran, Sudah Mualaf?
Belum jelas nasib tentara bayaran tersebut. Menurut laporan Reuters, Senin (14/11/2022), video itu salah satunya muncul di saluran Telegram Grey Zone. Itu merupakan salah satu dari beberapa saluran yang menurut media Rusia terkait dengan Wagner Group.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta