"Negara harus memberikan kesempatan kepada yang ingin menggunakan haknya dipilih maupun memilih. Keseluruhan perangkat di negeri ini, penyelenggara, pemerintah, aparat keamanan, semua harus membuat pemilu jujur dan adil,”jelas dia.
Berdasarkan pengalaman dirinya menjabat sebagai presiden, SBY tidak tidak mempersiapkan calon pemimpin berikutnya pada saat akan mengakhiri jabatannya.
"Kalau ditanya saya misalkan, apakah dulu waktu menjelang mengakhiri masa jabatan sebagai presiden, jatuh tempo, terus saya harus mempersiapkan abcd, tidak. Ini pandangan saya, karena akan muncul. Biarkan mereka punya peluang yang sama, berkompetisi dengan baik, tentu dengan aturan yang baik,”ujarnya.
SBY percaya bahwa regenerasi pemimpin bakal berjalan secara alamiah di negara demokrasi. Karena regenerasi merupakan sebuah keniscayaan.
"Tidak berarti yang tua tidak punya hak maju lagi. Tapi sebaliknya yang muda diberi kesempatan. Itu namanya fair, itu namanya adil. Akhirnya yang memilih rakyat, suara rakyat adalah suara Tuhan. Kita terima siapa pun yang dipilih rakyat,”tandasnya.
Editor : EldeJoyosemito