Para peneliti mengatakan bahwa orang dewasa yang memiliki lebih sedikit kontak sosial alias jarang bersosialisasi, jarang bergaul dengan orang lain berisiko lebih tinggi mengalami kematian dini.
“Pengaruh hubungan sosial terhadap kematian sebanding dengan faktor risiko yang sudah mapan, termasuk aktivitas fisik dan obesitas. Ada lebih dari 25 persen risiko penyakit jantung dan kejadian stroke,” bunyi keterangan yang tertera dalam studi.
Studi ini menemukan bahwa hubungan sosial yang buruk dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner sebesar hingga 29 persen dan juga peningkatan risiko stroke sebesar 32 persen.
Para peneliti menemukan adanya hubungan antara hubungan sosial yang buruk dan faktor risiko psikososial lainnya, seperti kecemasan dan tekanan pekerjaan.
Disebutkan lebih lanjut, nyatanya memang risiko seseorang terisolasi secara kehidupan sosialnya meningkat seiring bertambahnya usia. Baik itu karena faktor kehidupan seperti melajang, ditinggal pasangan ( contohnya menjanda atau menduda), hingga karena sudah pensiun.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta