Perusahaan yang berbasis di New York ini juga melaporkan kinerja perusahaan, di mana pendapatan sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan, namun laba operasi dan arus kas lebih rendah dari yang diproyeksikan.
Sementara itu, CEO SAP, Christian Klein mengatakan, restrukturisasi yang dilakukan perusahaan ditargetkan untuk menjangkau area yang sangat penting bagi SAP di masa depan, khususnya bisnis cloud.
SAP melaporkan penurunan laba operasi sebesar 7 persen pada tahun 2022, karena perusahaan memilih untuk mengakhiri operasi di Rusia dan Belarusia, dan mengumpulkan lebih sedikit pendapatan dari lisensi perangkat lunak.
Hal ini disebut sebagai tanggapan terhadap prospek ekonomi global yang suram dan permintaan yang menurun untuk beberapa layanan digital setelah pandemi.
Sebelumnya, induk perusahaan Google, Alphabet dan Microsoft masing-masing mengumumkan PHK 12.000 dan 10.000 karyawan. Selain itu, Amazon dan Salesforce juga mengumumkan rencana PHK terhadap ribuan karyawan. PHK karyawan dari IBM dan SAP menyusul perusahaan teknologi besar lainnya mengurangi tenaga kerja mereka di seluruh dunia.
Editor : EldeJoyosemito