Sementara itu, Windu menyampaikan terima kasih pihaknya sudah diterima langsung oleh Bupati Kebumen dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih. Ia tertarik untuk belajar tentang Shrim Estate mengingat Sukamara termasuk kabupaten yang punya potensi kekayaan laut, dimana masyarakatnya banyak membudidaya udang.
"Jadi kami ke sini mau melihat langsung Shrimp Esatate seperti apa? Karena kan katanya Pak Menteri menjadi showcase nasional, bagaimana berbudidaya udang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Mudah-mudahan kami diberikan kemudahan dan keberkahan," ucapnya.
Sejauh ini, pemerintah daerah baru memiliki tanah seluas 50 hektar. Sementara budidaya udang yang dikelola masyarakat kurang lebih 10 hektar. Pihaknya mengusahakan agar luas tanah untuk budidaya udang modern bisa terus bertambah. Paling tidak sama dengan Kebumen sebesar 100 hektar. "Insya Allah kita usahakan biar sama dengan Kebumen," tutur Windu.
Selama di Kebumen, Windu bersama rombongan tidak hanya mengujungi Shrimp Esatate, dan wisata pantai selatan, tapi juga berkunjung ke Kampung Batik, Tanuraksan. Bahkan, ia mengaku sudah mencicipi kuliner khas Kebumen, berupa Nasi Penggel dan Sate Ambal.
Editor : EldeJoyosemito