Maka dari itu, lanjut dia, semua daerah rawan kekeringan di Cilacap perlu dibekali mitigasi sejak dini untuk mengetahui tingkat kerawanannya. "Perlu aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang diperkirakan akan jauh lebih kering dari tiga tahun terakhir," jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPBD Kabupaten Cilacap berharap budaya tangguh bencana tertanam di masyarakat dengan melakukan kegiatan mitigasi rutin. "Ketika bencana datang kita akan lebih siap dan sigap dalam bertindak, sehingga akan berdampak pada pengurangan resiko bencana dan mampu mewujudkan budaya tangguh bencana di masyarakat," ujarnya.
Selain memetakan daerah rawan kekeringan, BPBD Kabupaten Cilacap juga telah menyiagakan tiga kendaraan tangki air untuk membantu masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih di daerah rawan kekeringan. "Kendaraan tersebut disiapkan untuk droping air bersih yang telah dialokasikan yaitu sebanyak 490 tangki dengan kapasitas 5000 liter per tangki," ucapnya.
Pemkab Cilacap juga berharap agar dunia usaha, sebagai salah satu unsur Pentahelix penanggulangan bencana agar dapat ikut berpartisipasi dalam penanganan kekeringan akibat dampak El Nino. Salah satunya dengan menyalurkan dana CSR untuk membantu kebutuhan air bersih masyarakat di daerah terdampak.
Editor : Arbi Anugrah