CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap telah melakukan dropping air bersih untuk 7.505 jiwa atau 2.535 keluarga di tiga kecamatan di Cilacap.
Pasalnya, warga telah mengalami krisis air bersih akibat datangnya musim kemarau.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Budi Setyawan mengatakan pihaknya telah beberapa waktu lalu mulai mendistribusikan air bersih. Warga mulai mengalami krisis air bersih karena datangnya musim kemarau.
“Mereka adalah warga yang berada di tiga kecamatan yakni Kawunganten, Patimuan dan Rawaapu. BPBD telah menyuplai sebanyak 9 tangki untuk warga. masing-masing tangki memiliki volume 5 ribu liter. Sehingga yang telah terdistribusi sebanyak 45 ribu liter,”ujarnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Erna Suharyati mengungkapkan berdasarkan pemetaan yang dilakukan, ada 105 desa yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Cilacap yang rawan krisis air bersih pada musim kemarau.
“Wilayah setempat dihuni oleh 34.275 kepala keluarga atau 102.994 jiwa. Sehingga ada ratusan ribu yang potensial mengalami kekeringan dan krisis air bersih,”ungkapnya.
Erna menyampaikan menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Agustus.
Berikut rekapitulasi pengiriman Air bersih bagi warga terdampak bencana kekeringan hingga 12 Juni 2023 sebanyak 9 tangki. Air bersih untuk 2.535 KK 7.505 Jiwa di 3 Desa 3 Kecamatan yakni:
A. Kec. Kawunganten
1. Desa Bojong 5 Tanki
a. Dusun Bugelsampang 1 tanki
b. Dusun Gunungjaya 1 tanki
c. Dusun Jayagiri 1 tanki
B. Kec. Patimuan
1. Desa Rawaapu 1 Tanki
a. Dusun Kalenanyar 1 tanki
C. Kec.Dayeuhluhur
1. Desa Matenggeng 3 tangki :
a. Dusun Sikluk 2 tanki
b. Dusun Cirateun 1 tanki
Editor : EldeJoyosemito