"Ada tiga hal yang perlu dipahami, yaitu kekerasan verbal, kekerasan fisik, dan kekerasan seksual. Kekerasan fisik mungkin masih terjadi di lingkungan kita. Oleh karena itu, kami berharap kepada para orang tua agar anak-anak kita tidak mengalami kekerasan fisik, karena hal itu akan menyebabkan trauma. Kemudian, kekerasan verbal, salah satunya adalah membandingkan anak dengan anak lain. Hal ini membuat anak merasa tertekan," katanya.
Selanjutnya, ia menekankan kasus kekerasan seksual, yang membutuhkan keberanian dari anak-anak yang didukung sepenuhnya oleh orang-orang di sekitar mereka untuk mengungkapkan kejadian yang dialami. "Mereka harus berani menjadi pelopor dan pelapor jika mengalami kekerasan seksual," ujarnya.
Pada acara peluncuran tersebut, juga diberikan bantuan buku tentang Pengasuhan Anak dari Penjabat Bupati kepada para pemimpin rumah ibadah.
"Semoga dengan adanya Rumah Ibadah Ramah Anak ini, kita dapat mewujudkan rumah ibadah yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak-anak. Tidak ada lagi kekerasan dan diskriminasi, serta menjadikan rumah ibadah sebagai bagian dari Pusat Kreativitas Anak yang berperan dalam menciptakan kegiatan positif dan tempat pembentukan karakter anak," harapnya.
Editor : EldeJoyosemito