BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Operasi SAR gabungan pencarian delapan orang penambang emas yang terjebak di lubang galian Desa Pancuredang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas resmi dihentikan. Untuk mengindari kejadian serupa, Polresta Banyumas meminta agar masyarakat membongkar rumah-rumah atau bedeng-bedeng tempat tambang emas.
"Di tempat ini akan kami lakukan penjagaan sampai nanti lokasi-lokasi itu akan kita tutup. Dan tempat-tempat seperti rumah-rumah atau bedeng-bedeng itu akan kita minta untuk robohkan," kata Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu saat konferensi pers di lokasi tambang, Selasa (1/8/2023).
Dia mengatakan jika proses penambangan ini sangat jauh daripada kaidah-kaidah keselamatan, dan sangat berbahaya, sehingga pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi melakukan penambangan di lokasi Ini.
Tambang Emas Banyumas. Foto: Dok BPBD Kabupaten Banyumas
"Tidak ada lagi masyarakat yang akan melakukan penambangan di tempat ini, karena kita tidak mau lagi ada korban seperti ini, cukup yang ini saja," tegasnya.
Edy juga meminta kepada masyarakat sekitar lokasi tambang untuk pro aktif memberikan informasi sekecil apapun apabila ada kegiatan-kegiatan penambangan.
"Mulai hari ini sampai kedepannya kami akan lakukan penjagaan di sini. Sehingga tempat ini benar-benar steril dan kita bisa mencegah terjadinya kejadian kejadian serupa," jelasnya.
Sementara untuk proses penyelidikan kasus tambang emas yang menyeret empat tersangka pemilik tanah dan pemodal. Edy mengungkapkan jika proses penyelidikan masih terus berjalan.
"Untuk proses penyelidikan saat ini masih terus berjalan, kami masih terus melakukan langkah-langkah penyelidikan, sehingga proses penyidikan ini bisa segera selesai dan kita limpahkan ke Kejaksaan," ujarnya.
Tambang Emas Banyumas. Foto: Arbi Anugrah
Sebelumnya, operasi SAR yang dilakukan selama sepekan oleh Tim SAR Gabungan untuk mencari penambang emas yang terjebak di dalam galian tambang resmi ditutup, Selasa (1/8/2023). Ditutupnya operasi SAR di Desa Pancuredang, Kecamatan Ajibarang Banyumas ini dilakukan setelah melakukan musyawarah dan analisa yang dilakukan para ahli.
"Dari hasil analisa serta musyawarah antar Tim SAR Gabungan dan para ahli dan keluarga korban, maka operasi saat dinyatakan ditutup. Apabila terdapat informasi dan atau tanda-tanda korban untuk dapat dievakuasi, maka operasi SAR dapat dibuka kembali sewaktu waktu," kata Adah Sudarsa, Kepala Kantor SAR Cilacap selaku SAR Mission Coordinator (SMC), usai apel penutupan operasi SAR di lokasi tambang.
Editor : Arbi Anugrah