2. Musibah Tidak Terjadi Kecuali Atas Izin Allah
Allah menerangkan apa yang menimpa manusia, baik kenikmatan dunia maupun siksa adalah qadha' dan qadar, sesuai kehendak-Nya.
مَاۤ اَصَابَ مِنۡ مُّصِيۡبَةٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِؕ وَمَنۡ يُّؤۡمِنۡۢ بِاللّٰهِ يَهۡدِ قَلۡبَهٗؕ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
"Tidak ada sesuatu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. At-Taghabun Ayat 11)
3. Musibah Bertujuan untuk Menempa Manusia
Ketika diberi ujian musibah, manusia tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Justru musibah hendaknya menjadikan kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
{مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22) لِكَيْ لَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23) الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ (24) }
"Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barang siapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah), maka sesungguhnya Allah Dialah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji." (QS Al-Hadid ayat 22-24)
Hikmah dari Bencana
Peristiwa musibah sejatinya ujian dan cobaan agar kita mampu mengambil hikmah sehingga Allah meninggikan derajat manusia di sisi-Nya. Musibah juga menjadi 'teguran' bagi manusia agar berbuat baik terhadap sesama dan berjalan di atas bumi dengan kerendahan hati. Menyadari bahwa manusia itu "faqir" di sisi Allah dan setiap saat butuh pertolongan-Nya.
Salah satu sikap yang disukai Allah ketika terjadi musibah yaitu berdoa dan senantiasa bersabar. Sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Baqarah Ayat 156 berikut.
الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ
"(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)." (Al-Baqarah ayat 156)
Balasan bagi seorang muslim yang tertimpa musibah sekecil apapun, maka Allah akan menghapuskan dosa dan kesalahannya. Apabila ia mampu bersabar dan mengharapkan pahala dari musibah itu, maka sesungguhnya ia akan mendapatkan tambahan kebaikan.
Editor : Arbi Anugrah