get app
inews
Aa Read Next : Waduh! Ternyata Ivermectin hingga Plasma Konvalesen Dilarang Sebagai Pengobatan Covid-19

Epidemiologi Unsoed, Situasi Pandemi Covid-19 di Indonesia Dalam Kondisi Kritis

Kamis, 08 Juli 2021 | 20:10 WIB
header img
Foto oleh cottonbro dari Pexels

PURWOKERTO, iNews.id - Sejak awal bulan Juli 2021 kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan. Bahkan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebut jika Indonesia telah memasuki gelombang kedua kenaikan kasus Covid-19. 

Menurut ahli Epidemiologi Lapangan (Field Epidemiology) Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo, M.PH mengatakan jika dampak gelombang kedua ini terasa setelah angka kematian meningkat.

"Kondisi ini disebut serangan gelombang ke-2 pandemi. Oleh karena itu, pemerintah telah merespon dengan kebijakan PPKM Darurat khususnya untuk Jawa-Bali," kata Yudhi kepada wartawan dalam rilis yang diterima, Kamis (8/7/2021).

Yudhi mengatakan jika Indonesia dalam kondisi kritis, dan sedang tidak baik-baik saja. Penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat di wilayah Jawa dan Bali diharapkan memberikan penurunan angka penularan Covid-19.

"Ini merupakan perang sesungguhnya melawan musuh yang tidak kasat mata yang terus bermutasi," ujarnya.

Yudhi yang juga Tim Ahli Satgas Covid-19 Banyumas mengatakan jika melalui penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat di wilayah Jawa dan Bali diharapkan mampu menurunkan angka penularan Covid-19. Pasalnya para tenaga kesehatan sudah mulai kewalahan karena antrean pasien seakan tak pernah berhenti.

Dia juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, tidak perlu takut dan panik berlebihan. Namun harus bersikap lebih waspada dan lebih mawas diri serta paling penting mampu memilih dan memilah informasi yang benar atau valid dari media sosial.

"Jika tidak bisa memilih dan memilah informasi dari media sosial maka lebih baik menghindari media sosial. Karena sumber unformasi yang tidak benar (hoax) bisa menyebabkan kebingungan, ketakutan, dan kepanikan berlebihan. Infodemik jauh lebih berbahaya dari pandemi itu sendiri," ucapnya.

Kemudian lindungi diri dengan lebih disiplin Prokes 5 M. Gunakan masker sesuai standar dengan benar terutama di ruang tertutup atau saat keluar rumah yang berpotensi akan berinteraksi dengan banyak orang. 

"Akan lebih baik lagi jika menggunakan masker dobel (sisi dalam masker bedah + sisi luar masker kain minimum 2 lapis). Menjaga jarak aman mininum 2 m, sering mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta menghindari makan bersama," ujarnya.

Jaga kondisi tubuh selalu dalam keadaan fit dengan cara relaksasi, berpikir positif, cukup istirahat, makan bergizi, dan tetap menjaga hubungan sosial.

Dia juga menjelaskan jika masyarakat harus bisa mengenali gejala sedang Covid-19, untuk segera datang ke RS. Gejala sedang misalnya mulai terasa nafas pendek, tanda delirium karena otak kekurangan oksigen. 

Maka dia juga menyarankan agar masyarakat dapat untuk mengikuti program vaksinasi. Sehingga diharapkan tercapai target herd immunity.

"Akselerasi vaksinasi sangat penting dan butuh kerja sama masyarakat. Agar segera tercapai min 70 persen jumlah penduduk sebagai batas minimum herd immunity," terangnya.

Beberapa waktu lalu, Juru bicara penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan jika kasus Corona mingguan di Indonesia mengalami kenaikan 34,6 persen dibandingkan dengan pekan lalu. 

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut