get app
inews
Aa Text
Read Next : Baznas Banyumas Salurkan Bantuan Rp300 Juta Lebih untuk Warga, Pesantren, dan Rumah Layak Huni

Kisah Aipda Agus Miswanto yang Dirikan Ponpes untuk Bangun Generasi Religius

Selasa, 08 Agustus 2023 | 17:55 WIB
header img
Aipda Agus Miswanto mendirikan pondok pesantren untuk membangun generasi religius. (Foto: Istimewa)

Dari sebagian santri, ada beberapa yang yatim piatu dan difabel. Menurutnya, mereka yang punya kekurangan harus disemangati. Mereka harus mendapatkan bekal agama dan baca Alquran. Tidak hanya itu, yayasan juga menyekolahkan gratis untuk santri dari yatim piatu.

"Harus bisa membagi waktu dengan baik. Tugas menjadi polisi dan ngajar ngaji sama-sama penting. Sama-sama mengabdi dan ibadah, untuk bangsa, negara dan agama," katanya.

Adapun visi misi Pondok Pesantren Daruttaqwa yaitu membentuk generasi yang Qurani, siap menghadapi tantangan zaman dengan cinta bangsa dan negara dan berakhlaqul karimah. Sebab, di era globalisasi saat ini, setiap orang sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif terutama melalui media sosial. Karena itu anak-anak harus dibekali dan dibentengi dengan ilmu agama dan rasa nasionalisme. Dengan mengaji, mereka bisa mengurangi interaksi dengan gawai yang kurang bermanfaat. Mereka juga diajarkan akhlak dan berbakti kepada orang tua sehingga setinggi apapun ilmu mereka kelak, akan lebih bermanfaat dan berkah. 

Kegiatan lain di pesantren asuhan Aipda Agus Miswanto ada bakti sosial seperti pengobatan ala Rosululloh bekam setiap Minggu Pon, wirausaha warung santri yang mana manajemennya dikelola dari, oleh dan untuk santri, juga ziarah ke makam pahlawan dan ulama menanamkan rasa cinta terhadap pejuang dan Tanah Air.

Salah satu warga, Komarudin sangat bersyukur atas adanya "Taman Surga" di dekat rumahnya. Karena kegiatan keagamaan di lingkungan saat ini semakin kuat. Dia hampir tidak pernah absen mengikuti majelis ngaji bersama warga lain. Selain bertambahnya iman dan takwa, hal ini juga berimbas positif bagi peningkatan rasa kebersamaan dan guyub rukun antarwarga.

"Sangat bersyukur, dengan kegiatan yang dilakukan oleh Mas Agus ini. Dulunya yang sini jarang ada kegiatan ngaji, sekarang setiap sore selalu ramai ngaji," katanya.

Warga lain, Hartinah dan Puji Budhiarti juga bersyukur karena di usianya yang sudah senja, dia masih bisa belajar membaca Alquran di majelis Pondok Pesantren Daruttaqwa. Mereka mengaku dulu tidak belajar membaca huruf hijaiyah dengan baik. Kini, walau terbata-bata, keduanya sangat antusias untuk mengaji.

"Belajar baca Alqurannya telat, masih nggrandet-nggrandet. Tapi tetap semangat ngaji bersama Mas Agus. Sekarang sudah tua, paling sekarang tinggal ibadah, semoga belajar membaca Alquran ini mendapatkan pahala. Yang mengajarkan juga mendapatkan pahala dari Allah," katanya.

Saat ini dia berharap, ke depan pondok pesantren yang tengah ia rintis bisa semakin baik, maju, berkembang dan berkah. Karena itu dia meminta doa restu dari seluruh masyarakat, Kapolri, Kapolda, Kapolres dan seluruh insan Polri di Indonesia agar dia bisa istikomah menjalani perannya sebagai anggota Polri sekaligus pengasuh pondok pesantren.

Apa yang dilakukannya bukan untuk mencari simpati dan apresiasi dari orang lain. Namun semata-mata karena mengharap restu dari para guru yang telah memberinya ilmu agar ilmu itu bermanfaat bagi orang lain serta rida dari Allah sebagai ladang ibadah. Selain itu, apa yang dilakukannya merupakan panggilan hati sesuai dengan harapan Kapolri bahwa anggota Polri sebagai contoh yang baik di masyarakat. 

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut