get app
inews
Aa Text
Read Next : BI Purwokerto Dorong Pengembangan Ekosistem Wisata Halal Ramah Muslim di Dieng

Wujudkan Sektor Pariwisata Hijau di Dataran Tinggi Dieng, BI Dorong Sampah Jadi Berkah

Selasa, 05 September 2023 | 12:20 WIB
header img
Wujudkan Sektor Pariwisata Hijau di Dataran Tinggi Dieng, BI Dorong Sampah Jadi Berkah. Foto: Arbi Anugrah

Selain pendapatan dari hasil pemilahan sampah, pendapatan dari TPST di Desa Dieng Kulon ini juga didapatkan dari warga dan pemilik homestay. Adapula kerjasama dengan basecamp pendakian di gunung Prau yang membuang sampahnya ke TPST.

"Iuran warga ada tingkatan, untuk rumah tangga biasa Rp10 ribu per bulan dan yang punya homestay dan usaha Rp25 ribu, itu sudah mengcover tenaga yang mengambil dan yang mengolah. Ada sekitar 1000 KK, dan pelaku usaha sekitar 50 persen," ucapnya.

Dalam sehari, dirinya biasa mengambil sampah di satu Desa Dieng Kulon sebanyak 5 ton. Sampah sampah tersebut hanya baru dapat di pilah dan sebagian diuji cobakan untuk pembuatan pupuk organik untuk tanaman kentang.

"Di sini baru pemilahan saja, dan yang pupuk sedang di uji coba karena ada sampah yang kecil kecil ikut jadi perlu di ayak lagi, karena tidak mungkin kita jual sebagai produk," jelasnya.

Sementara menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia ( BI) Purwokerto Rony Hartawan mengatakan jika awalnya Bank Indonesia melihat bagaimana ekosistem pariwisata dibangun jika daerah sekitarnya kotor. Dari beberapa perkembangan yang dilakukan, dapat merubah sampah menjadi berkah atau uang.

"Menjadi sangat sinergi kalau sampah yang di sini yang tadinya tumpukan bisa membantu biar line sama pariwisata, tapi kan kalau misalkan kita tidak bantu dia menjadi circular economy, itu tidak dapat, karena kita larinya ke circular economy, itu dari sisi di lapangan. Tapi kalau dari sisi perekonomian kita tahu bahwa ekonomi hijau menjadi sumber perekonomian baru, dan ini yang mau kita angkat, dan di daerah sangat link dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat, bagaimana mereka mendapat tambahan penghasilan dari perputaran sampah ini," jelasnya.

Dia menjelaskan jika TPST di Dieng Kulon ini diakuinya belum berkembang signifikan. Sebab masih sekedar pemilahan sampah dengan hasil dari pemilahan yang dapat dijual. Tetapi hasilnya dapat menambah ekonomi dan mengurangi jumlah sampah yang sebelumnya kerap menjadi masalah di sekitar obyek wisata.

"Ini belum berkembang, kita juga belum ngomongin (sampah diolah) menjadi paving blok, menjadi batako, maggot," ucapnya.

Maka dari itu, Bank Indonesia konsen untuk menjadikan kawasan dataran tinggi Dieng menjadi sektor pariwisata hijau agar masyarakat dan pelaku wisata mendapatkan dari hasil pengolahan sampah yang di kelola ini.

"Tempat ini masih subur, kalau dilihat sebelumnya ini luar biasa, sewaktu saya datang ini masih gunung sampah. Intinya, lihat dari makronya dapat mikronya dapat, itulah kenapa BI konsen ke sana," pungkasnya.

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut