"Ini desa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Kehidupan gotong royong bagus, tepa selira-nya bagus, bisa dilihat juga penghormatan yang muda kepada yang tua, yang tua mengayomi yang muda. Keberagaman beragama di sini juga sangat bagus, rukun tidak ada sesuatu yang membikin perpecahan, gotong royong jalan, semua jalan," jelasnya.
Hanung berharap, apa yang selama ini sudah dilakukan oleh masyarakat Desa Pekuncen bisa menjadi role model. Praktik itu sebisa mungkin harus bisa direplikasi oleh desa-desa lain di Banyumas.
"Saya kira ini perlu direplikasi di seluruh desa di Kabupaten Banyumas," katanya.
Kepala Desa Pekuncen, Karso, mengatakan, Desa Pekuncen menjadi pusat keturunan atau anak-cucu Kiai Bonokeling. Sampai saat ini anak-cucu dan masyarakat sekitar masih menjaga kerukunan dan adat budaya yang sudah diwariskan turun-temurun.
"Karakternya orang Jawa ada di sini, gotong royong pasti ada," ujarnya.
Ia menambahkan, implementasi kelima sila Pancasila sudah dilakukan masyarakat Desa Pekuncen dalam keseharian telah dipraktikkan sejak dulu. Kehidupan masyarakat Desa Pekuncen adalah implementasi kelima sila itu.
"Implementasi Pancasila dalam keseharian ya di sini, masyarakat warga Desa Pekuncen. Pancasila, jangan lupa, jangan hanya hafal kalimatnya tetapi dilaksanakan dalam keseharian," ungkapnya.
Editor : Arbi Anugrah