Hal ini juga dikuatkan oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Perhubungan, Penanaman Modal, dan Pariwisata Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng, Eny Haryanti, SPd MPd. Ia menyebutkan bahwa jumlah pelaku perjalanan ibadah umrah di seluruh negeri telah mengalami peningkatan sebanyak 68 persen, atau hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir (sebelum pandemi). Hal ini merupakan potensi pasar yang sangat menguntungkan bagi perkembangan wilayah Bralingmascakeb jika diolah dengan baik.
"Dengan adanya paket perjalanan umrah dan wisata menggunakan pesawat dari dan menuju Bandara JB Soedirman, ini akan memberikan dampak positif dalam menggerakkan perekonomian masyarakat di wilayah Bralingmascakeb," ujar Eny saat membacakan sambutan Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng, DR A P Ir Sujarwanto Dwiatmoko MSi.
Eny menekankan bahwa operasional Bandara JB Soedirman membutuhkan kerjasama dari semua pihak. Dukungan dan keterlibatan aktif dari seluruh pihak akan memungkinkan pemanfaatan bandara menjadi maksimal dan memberikan dampak positif ganda pada perekonomian masyarakat di Kawasan Bralingmascakeb.
"Pemerintah daerah di Bralingmascakeb dan sekitarnya harus merancang rencana aksi. Tindakan konkret harus diambil oleh kita semua guna mengoptimalkan pemanfaatan Bandara JB Soedirman," tambah Eny.
Acara FGD ini menghadirkan narasumber dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jateng, Angkasa Pura 2 Bandara JB Soedirman, Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Jenderal Soedirman, dan Direktur PT Jaho Mulya Sunjaya.
Editor : EldeJoyosemito