Menurut Kapolres, tawuran antara dua kelompok remaja di JLSS berawal dari tantangan yang saling dilemparkan melalui Instagram. Kedua kelompok, yaitu madpoersa_kbm69 dan matsneven.all, sepakat untuk bertemu dan akhirnya terlibat dalam tawuran.
Burhanuddin sangat menyesalkan meningkatnya kasus tawuran di Kebumen. Pada tahun 2023, sudah ada 8 kasus tawuran yang ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Kebumen. Semua kasus ditangani dengan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kami bertindak tegas untuk memberikan efek jera kepada tersangka dan pelaku lainnya. Seharusnya, para pelajar belajar dengan baik, berperilaku positif, dan mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat, bukan terlibat dalam tawuran," tambah Kapolres.
Tersangka, dihadapan Kapolres, mengaku menyesal atas perbuatannya. Meskipun masih pengangguran, ia berjanji untuk tidak melakukan tindakan serupa di masa depan.
Saat terlibat dalam tawuran, tersangka mengakui bahwa ia berada dalam pengaruh alkohol dan tidak ragu untuk menggunakan senjatanya melawan para korban. Tersangka, yang memiliki tato topeng onimaru di tangan kirinya, bersama sekitar 30 remaja lainnya, rata-rata masih pelajar, melakukan tawuran demi menciptakan eksistensi di kalangan remaja.
"Sebelum tawuran, kami minum bersama. Setelah berjanji, kami bertemu dan melibatkan diri dalam tawuran," ungkap tersangka.
Editor : EldeJoyosemito