3. Disebut Kampung Janda berawal dari banjir
Sebutan Kampung Janda ini berawal dari banjir yang melanda kampung tersebut. Ketika ada seorang warga yang diwawancara oleh seorang wartawan, dia tak sengaja menyebutkan banyaknya janda yang ada di kampung tersebut. Sang wartawan pun kemudian menyimpulkan, kampung tersebut dijuluki Kampung Janda. Meski awalnya sang narasumber tidak terima, warga lainnya meminta dia membiarkan saja. Hingga melekatlah sebutan Kampung Janda itu sampai sekarang.
4. Membangun home industry
Banyaknya anak-anak menghalangi mereka dari mencari kerja jauh dari rumah sehingga para penduduk berinisiatif untuk mendirikan banyak home industry, dari berjualan kain, batu mulia, hingga jajanan khas daerah seperti amplang dan dodol kandangan. Kemunculan usaha ini membuat kampung ini dikunjungi wisatawan. Sehingga tak jarang banyak orang yang penasaran dengan keberadaan Kampung Janda tersebut.
5. Janda mandiri
Dengan status mereka yang tidak bersuami dan konotasi negatif yang mereka sandang, para perempuan ini tetap bisa mandiri. Mereka bisa hidup berkecukupan karena adanya dukungan dari sesama penghuni sekitar mereka.
Editor : EldeJoyosemito