Ia menjelaskan jika FMIPA menginisiasi pembangunan laboratorium scientec ini dengan bantuan dari konsorsium Jepang. “Ada permintaan dari konsorsium Jepang bahwa laboratorium tidak hanya FMIPA, tetapi yang bergabung dengan FICUS, supaya dapat digunakan untuk melayani Masyarakat khususnya di Jawa Tengah bagian Selatan,” jelasnya.
Nantinya, difokus dari pelayanan di Unsoed Purwokerto ini, salah satunya adalah penyembuhan kanker berbasis nuklir, di mana di Indonesia saat ini baru ada di rumah sakit Kanker Dharmais Jakarta.
Agar dapat mengcover biaya operasional laboratorium ini, maka perlu dilakukan kerja sama dengan rumah sakit ataupun memperluas cakupan layanan, baik umum maupun layanan Pendidikan.
Pada bulan Juni 2024 mendatang, para ahli dari Jepang akan datang dan membahas kesiapan Unsoed Purwokerto terkait rencana pembangunan Laboratorium Scientec berbasis nuklir ini.
“Para ahli dari Jepang ini akan memberikan informasi bagaimana teknis membangunnya, bagaimana kegunaannya dan kesiapan dari Unsoed sendiri,” pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah