Komentar Erdogan tersebut merujuk pada partisipasi aktif Ankara dalam perang saudara Libya, serta permusuhan baru-baru ini di wilayah Azerbaijan; Nagorno-Karabakh.
Baku, yang muncul sebagai pemenang dalam konflik melawan separatis Karabakh pro-Armenia dan mendapatkan kembali kendali atas wilayah yang memisahkan diri, telah menerima dukungan dari Israel dan Turki, namun dugaan keterlibatan langsung pasukan Ankara dalam permusuhan tersebut belum pernah dilaporkan sebelumnya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Israel Katz telah meremehkan ancaman invasi Erdogan. Menlu Zionis itu menyamakan pemimpin Turki dengan presiden Irak yang dieksekusi gantung, Saddam Hussein.
"Erdogan mengikuti jejak Saddam Hussein dan mengancam akan menyerang Israel. Biarkan saja dia mengingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana itu berakhir," kata Katz di X, mengunggah foto Erdogan dan Hussein.
"Turki, yang menjadi tuan rumah markas besar Hamas yang bertanggung jawab atas serangan teroris terhadap Israel, telah menjadi anggota poros kejahatan Iran, bersama Hamas, Hizbullah, dan Houthi di Yaman," imbuh Katz.
Hubungan antara Israel dan Turki yang dulunya merupakan sekutu dekat di kawasan, telah memburuk selama lebih dari satu dekade.
Perdagangan bilateral menghadapi banyak badai diplomatik, mencapai miliaran dolar per tahun, tetapi Turki bulan ini mengatakan mereka akan menghentikan semua perdagangan bilateral dengan Israel hingga perang berakhir dan bantuan dapat mengalir tanpa hambatan ke Gaza.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta