Penilaian dilakukan selama tiga hari, mencakup kunjungan ke berbagai situs di kawasan Geopark Kebumen, termasuk situs geologi, budaya, kerajinan, dan ekonomi masyarakat. Di bagian utara, tim asesor mengunjungi geosite Watukelir, Gunung Parang, dan Cangkring.
Di bagian barat, mereka melihat situs budaya Benteng Van der Wijck Gombong, anyaman daun pandan di Karanganyar, Goa Jatijajar, hutan mangrove Ayah, Pantai Menganti, serta konservasi tukik di Kaliratu. Mereka juga mengunjungi Pabrik Genteng Sokka, Pemandian Air Panas Krakal, Galeri Geopark di Dinas Perpustakaan, serta Museum Gerabah di Kutowinangun.
"Yang dinilai oleh para asesor adalah bagaimana masyarakat sadar dan terlibat dalam pelestarian warisan geologi. Mereka juga menilai sejauh mana Geopark Kebumen memberikan dampak pada kesejahteraan masyarakat," jelas Sigit.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, turut menyampaikan ucapan selamat atas pencapaian luar biasa ini. Ia berharap pengakuan internasional ini menjadi tonggak kebangkitan bagi Kabupaten Kebumen.
"Masuknya Geopark Kebumen ke dalam UGGp harus mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena inilah tujuan utama kita dalam memperjuangkan Geopark Kebumen agar diakui oleh UNESCO Global Geopark," ujar Bupati Arif.
Bupati juga menekankan pentingnya komitmen bersama antara pemerintah, Badan Pengelola Geopark, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian warisan geologi, hayati, dan budaya yang ada di Geopark Kebumen agar bisa dinikmati oleh generasi mendatang.
Editor : EldeJoyosemito