PURWOKERTO, iNews.id - Penggeledahan sebuah rumah di Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas oleh Densus 88 berlangsung tertutup. Bahkan, warga sekitar diminta untuk masuk ke rumahnya masing-masing.
Menurut Salbiah, tetangga sekitar rumah yang saat itu tengah menyapu halaman rumahnya langsung diminta petugas kepolisian untuk segera masuk.
"Saya dibilangin 'Bu jangan keluar-keluar ya', saya jawab 'sebentar saya selesaikan dulu, enggak pantes dilihat (karena kotor)'. Setelah itu saya masuk, terus ke belakang," kata kepada wartawan, Jumat (13/8/2021).
Bahkan, Tomi, salah seorang tetangga sebelah rumah yang digeledah oleh Densus 88 baru saja pulang dari pasar. Dirinya juga langsung diminta masuk ke dalam rumahnya.
"Saya baru pulang dari pasar, disuruh masuk sama polisi berbaju Inafis," kata Tomi.
Menurut dia, saat itu gang masuk ke rumahnya sudah dijaga oleh petugas kepolisian bersenjata. Bahkan mobil polisi menutup akses jalan masuk.
"Mobil polisi dipalang-palang, enggak boleh lewat," jelasnya.
Hanya Ketua RT setempat yang diizinkan untuk melihat proses penggeledahan yang dilakukan Densus 88.
Sebelumnya Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteor menggeledah sebuah rumah di RT 02 RW 07 Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas.
Rumah berlantai dua tersebut merupakan milik dari Yuli (37). Hanya saja, Densus 88 hanya melakukan penggeledahan saja. Sebab, Yuli tidak ada di tempat, namun belum ada kejelasan apakah Yuli dibawa Densus 88 atau tidak.
Rumah yang digeledah Densus 88 di Kedungwuluh, Purwokerto Barat. (Foto: Elde Joyosemito)
Kapolresta Banyumas Kombes M Firman L Hakim membenarkan adanya penggeledehan di sebuah rumah di Purwokerto. “Iya benar, ada Densus 88 yang menggeledah sebuah rumah di Purwokerto. Tetapi, aparat Polresta hanya membantu pengamanan saja,”kata Kapolresta saat dikonfirmasi iNews Purwokerto, Jumat (13/8/2021).
Kapolresta mengatakan penggeledahan dilakukan hanya satu tempat saja. Hanya saja, Kapolresta mengaku tidak mengenai secara detail kasusnya. “Itu sudah menjadi urusan Densus 88. Kami hanya sebatas membantu pengamanan,”katanya.
Sementara Ketua RW 07 Kelurahan Kedungwuluh, Suhadi, mengatakan dirinya dikabari Sekretaris RW mengenai adanya penggerebekan teroris. “Saya dikabari kalau ada penangkapan terduga teroris. Sampai ke sini ternyata sudah selesai, tidak ada polisi,”ujarnya.
Sedangkan Ketua RT 02 RW 07 Sudiarso mengatakan bahwa dirinya diminta untuk ikut menyaksikan penggeledahan.
“Saya diminta ikut menyaksikan. Tadi ada lebih dari lima petugas yang melakukan penggeledahan. Kemudian, yang dibawa laptop dan KTP. Kalau yang punya rumah yakni Yuli, tidak ada di tempat. Yang ada hanya istri dan anaknya,”kata Sudiarso.
Ia mengatakan bahwa Yuli merupakan warga asli Kedungwuluh. Sehari-harinya bekerja sebagai tukang kue. “Sepertinya jualan kue. Istrinya yang membuat, kemudian suaminya menjualnya,”jelas dia.
Editor : Arbi Anugrah