YOGYAKARTA, iNews.id – Dalam beberapa hari terakhir, Gunung Merapi terus mengeluarkan lava pijar dan awan panas. Berdasarkan keterangan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Gunung Merapi masuk fase ekstrusi.
Fase ekstrusi adalah keluarnya magma dari dalam gunung. Ini ditandai dengan meningkatnya aktivitas vulkanik. Fase itu menimbulkan erupsi efusif disertai awan panas dan guguran lava pijar.
"Saat ini masuk fase ekstrusi, ini yang justru kita hati-hati," ujar BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan di Yogyakarta, Jumat (13/8/2021) malam. Hanik mengatakan, dalam sepekan terakhir tercatat 28 kali Gunung Merapi mengeluarkan awan panas. Kalau dihitung sejak awal erupsi pada 4 Januari 2021 telah terjadi 373 kali guguran awan panas.
Menurut Hanik, fase ekstrusi Gunung Merapi merupakan fase yang perlu diwaspadai munculnya awan panas. Awan panas tersebut berpotensi meluncur sejauh 5 kilometer.
Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius tersebut terutama di alur sungai yang menjadi aliran lava pijar. "Sehingga kami mengharap tidak dilakukan aktivitas dalam alur sungai," ujarnya.
Hanik mengingatkan kecepatan awan panas tak bisa disepelekan karena mencapai 100 km/jam. "Bayangkan kalau naik mobil dengan kecepatan itu. Kalau ada di alur sungai, apakah bisa lari dengan kecepatan itu?,”ujarnya.
Pada Jumat malam, telah terjadi luncuran lava pijar dan awan panas sebanyak lima kali dalam tempo 45 menit. Arah luncuran awan panas ke barat daya dengan jarak hingga 2.500 meter.
Editor : EldeJoyosemito