Mengapa Muslim Aboge Tentukan Ramadan pada Minggu 2 Maret? Berikut Penjelasannya

Adapun awal Ramadhan dihitung dengan rumus Sanemro (hari keenam, pasaran kedua), yang menghasilkan tanggal 2 Maret 2025 sebagai awal puasa. Sementara itu, Idul Fitri dihitung menggunakan rumus Waljiro, yang menjatuhkan Lebaran pada Selasa Pon, 1 April 2025.
Keberadaan kalender Aboge mencerminkan proses akulturasi antara Islam dan budaya lokal. Islam masuk ke Jawa melalui pendekatan yang menghargai tradisi setempat, bukan dengan cara konfrontatif.
Sebelum Islam hadir, masyarakat Jawa menggunakan kalender Saka yang berakar pada budaya Hindu-Buddha. Proses integrasi ini mencapai puncaknya saat Sultan Agung menggabungkan kalender Jawa dengan sistem Hijriah, menciptakan harmoni antara budaya dan ajaran agama.
Tradisi keagamaan seperti Sekaten, Grebeg Sura, dan Grebeg Maulud menjadi bukti nyata bahwa perpaduan ini tidak hanya memperkaya tradisi Islam, tetapi juga memperkokoh identitas budaya Jawa.
Fenomena ini menunjukkan bahwa agama dan budaya dapat saling melengkapi, bukan saling meniadakan. Islam sebagai ajaran universal tetap terjaga esensinya, sementara ekspresi budaya memberikan ruang bagi umat untuk menghayati nilai-nilai agama dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Melalui interaksi berkesinambungan, Islam di Nusantara terus berkembang secara harmonis dengan budaya lokal, membentuk karakter keislaman yang unik dan mengakar kuat dalam masyarakat.
Editor : EldeJoyosemito