Kisah Tsabitatun, Anak Petani Ukir Prestasi Jadi Apoteker dengan IPK 3,94

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Lahir dari keluarga petani di Demak, Tsabitatun mengukir prestasi yang menginspirasi.
Putri sulung dari pasangan Ali Anwar dan Hakimatul Faidah ini membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukan halangan untuk menggapai cita-cita.
Dilahirkan pada 11 Juni 2001, Tsabitatun tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai petani, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga. Namun, kesederhanaan itu justru menjadi pijakan awal yang membentuk semangat juang dan ketangguhannya.
“Saya selalu percaya bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari kemiskinan,” ujarnya.
Keyakinan itu yang membawanya memperoleh Beasiswa Bidikmisi (kini KIP Kuliah) dan melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman (Fikes Unsoed). Tak hanya menjadi mahasiswa berprestasi, Tsabitatun juga dikenal gigih dan inspiratif di lingkungan kampus.
Salah satu pencapaian luar biasa diraihnya ketika mencatat nilai tertinggi dalam seleksi pendidikan profesi apoteker melalui Computer Based Test (CBT) dengan skor 86,5. Capaian itu menjadikannya sorotan, tidak hanya di lingkungan fakultas, tapi juga di Unsoed.
Editor : EldeJoyosemito