Kisah Tsabitatun, Anak Petani Ukir Prestasi Jadi Apoteker dengan IPK 3,94

Tak berhenti di dunia akademik, pada tahun 2023 Tsabitatun juga berhasil lolos program pendanaan kewirausahaan dari Kemendikbudristek. Program itu membuktikan bahwa kemampuannya tak hanya terbatas pada teori dan laboratorium, tetapi juga menjangkau dunia inovasi dan entrepreneurship.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana dan profesi apoteker, ia lulus dengan predikat cumlaude dan meraih IPK 3,94.
“Itu hasil dari kerja keras, doa orang tua, dan tekad untuk tidak menyerah,” kata Tsabitatun, mengenang masa-masa perjuangannya di bangku kuliah.
Cita-citanya begitu mulia. Ia ingin terus berkiprah di bidang farmasi, serta berkontribusi dalam penelitian dan pengembangan obat-obatan yang bermanfaat bagi masyarakat. “Bagi saya, menjadi apoteker bukan sekadar profesi. Ini jalan pengabdian,” ungkapnya.
Kisah Tsabitatun menjadi bukti bahwa dengan semangat, kerja keras, dan kesempatan yang tepat, siapa pun bisa menembus batas.
Dari ladang di Demak hingga laboratorium kampus, ia telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa diraih oleh siapa saja yang berani berjuang.
Editor : EldeJoyosemito