get app
inews
Aa Text
Read Next : Hans Hamzah Tokoh di Balik Operasi Intelijen dengan Kamuflase Penyamaran Luar Biasa

Darah Komando Sarwo dan Pramono: Ketika Ayah serta Anak Sama-Sama Jadi Danjen Kopassus

Sabtu, 19 April 2025 | 13:30 WIB
header img
Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo dan Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo. Foto/istimewa

Dengan semangat juang yang membara, Sarwo Edhie langsung terjun ke medan pertempuran, memimpin pasukannya untuk melawan dan menghancurkan gerakan komunis yang hendak merongrong kedaulatan bangsa di tanah Jawa Tengah.

"Pak Sarwo Edhie adalah sosok yang sangat dekat dengan orang tua saya. Bahkan sebelum saya resmi menjadi anak buahnya, saya telah mendengar banyak kisah tentang beliau dari orang tua saya. Kisah-kisah tentang bagaimana Pak Sarwo memimpin RPKAD dalam momen-momen kritis di bulan Oktober 1945," demikian kenang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam buku biografinya, "Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto," seperti yang dikutip pada Sabtu, 19 April 2024.


Pramono Edhie Wibowo. Foto: Dok/Ist 

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya yang tak ternilai, nama Sarwo Edhie Wibowo kini diabadikan sebagai salah satu nama gedung di Markas Komando (Mako) Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Semangat patriotisme Sarwo Edhie dalam membela Tanah Air ternyata telah menorehkan jejak yang mendalam di hati putra pertamanya, Pramono Edhie Wibowo.

Sejak kecil, Pramono Edhie Wibowo telah menaruh kekaguman mendalam pada sosok sang ayah. Matanya berbinar-binar, tak pernah lelah memandang kegagahan dan kewibawaan ayahnya dalam balutan seragam tentara. Putra kelima dari tujuh bersaudara ini pun tumbuh dengan tekad bulat untuk mengikuti jejak sang ayah, memilih dunia militer sebagai ladang pengabdiannya kepada bangsa dan negara.

Setelah menamatkan pendidikan SMA pada tahun 1974, pria kelahiran Magelang, 5 Mei ini berani mengambil langkah untuk memasuki Akademi Militer (Akmil). Namun, takdir berkata lain. Pramono Edhie Wibowo harus menunda mimpinya, mengikuti sang ayah yang ditugaskan sebagai Duta Besar Berkuasa Penuh di Korea Selatan.

Meskipun terpisah dari lingkungan militer formal, api semangat Pramono Edhie Wibowo untuk menjadi seorang prajurit sejati tak pernah padam. Di bawah bimbingan langsung sang ayah, adik ipar mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini terus menempa diri, berlatih dengan gigih, dan mempersiapkan diri untuk kembali ke jalan yang telah dipilihnya.

Sekembalinya ke Jakarta, tekad Pramono Edhie Wibowo untuk menggapai cita-citanya semakin membara. Ia segera mendaftarkan diri ke Akademi Militer (Akmil) di Magelang. "Pilihan saya jatuh pada Angkatan Darat, karena orang tua saya telah mengabdikan hidupnya di sana. Saya tumbuh besar melihat ayah saya berdinas di Angkatan Darat, dan beliau banyak memberikan petunjuk kepada saya, sehingga saya memahami seluk-beluk dunia militer di Angkatan Darat," kenang Pramono Edhie Wibowo.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut