get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragis, Dua Pemuda Tewas Tenggelam di Curug Pinang Baturraden

Influencer Cantik Tewas Ditembak Saat Live TikTok, Begini Kisah Tragisnya

Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:01 WIB
header img
Insiden ini terjadi di sebuah salon di kota Zapopan, negara bagian Jalisco, pada Selasa (12/5/2025), dan menggemparkan publik. (Foto: X)

MEXICO CITY, iNewsPurwokerto.id-Insiden ini terjadi di sebuah salon di kota Zapopan, negara bagian Jalisco, pada Selasa (12/5/2025), dan menggemparkan publik.

Kematian Marquez tengah diselidiki sebagai kasus femicide atau femisida—pembunuhan terhadap perempuan yang dilatari oleh motif gender.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyampaikan dalam konferensi pers rutin, Kamis (15/5), bahwa pemerintah berkomitmen mengungkap siapa pelaku dan apa motif di balik penembakan tersebut.

“Penyelidikan sedang berlangsung untuk mengidentifikasi pelaku dan menggali alasan di balik tragedi ini,” ujar Sheinbaum. “Kami menyampaikan solidaritas mendalam kepada keluarga korban.”

Menurut Kantor Kejaksaan Jalisco, pelaku adalah seorang pria tak dikenal yang masuk ke dalam salon tempat Marquez bekerja, lalu melepaskan tembakan ke arah korban.

Beberapa saat sebelum kejadian, Marquez tampak sedang duduk di meja sambil memegang boneka dalam siaran langsungnya. Ia sempat mengatakan, “Mereka datang,” disusul suara di latar bertanya, “Hei, oke?”

Marquez menjawab, “Ya,” sebelum kemudian menonaktifkan suara. Beberapa detik setelah itu, penembakan terjadi. Dalam detik-detik terakhir live stream tersebut, sosok yang diduga pelaku sempat terlihat sekilas saat mengangkat ponsel korban, sebelum siaran berakhir.

Tim medis yang datang ke lokasi menyatakan Marquez meninggal dunia akibat luka tembak di kepala dan dada, sebagaimana dilaporkan media lokal El Financiero.

Valeria Marquez dikenal sebagai konten kreator di platform Instagram dan TikTok, dengan jumlah pengikut mendekati 200 ribu. 

Dalam salah satu siaran sebelumnya, Marquez pernah menyampaikan kekhawatirannya setelah seseorang mendatangi salonnya dan meninggalkan “hadiah mahal” ketika ia tidak berada di tempat. Ia juga menyatakan tidak berencana menemui orang tersebut jika kembali datang.

Hingga Rabu malam (13/5), pihak kejaksaan menyatakan belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini. Penyelidikan masih terus berlangsung.

Pihak berwenang memastikan bahwa penyelidikan kasus ini dilakukan dalam kerangka hukum femisida. 

Di Meksiko, femisida mencakup pembunuhan terhadap perempuan yang disertai dengan kekerasan ekstrem, pelecehan, atau penghinaan terhadap korban, serta kerap melibatkan pelaku yang memiliki relasi personal dengan korban.

Presiden Sheinbaum menyebut bahwa tim keamanan nasional dan para jaksa kini bekerja sama dalam penyelidikan, mengingat tingginya atensi publik terhadap kasus ini.

Data dari Komisi Ekonomi PBB untuk Amerika Latin dan Karibia (ECLAC) mencatat bahwa Meksiko berada di urutan keempat tertinggi di kawasan dalam hal angka femisida, sejajar dengan Paraguay, Uruguay, dan Bolivia. 

Pada 2023, tercatat 1,3 kasus pembunuhan terhadap perempuan per 100.000 populasi perempuan di negara tersebut.

Negara bagian Jalisco sendiri berada di peringkat keenam dari 32 negara bagian di Meksiko terkait jumlah kasus pembunuhan, dengan 909 kasus tercatat sejak Claudia Sheinbaum menjabat pada Oktober 2024, menurut data TResearch, lembaga konsultan data nasional.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut