get app
inews
Aa Text
Read Next : Presiden Prabowo Ucapkan Selamat untuk Trump: AS Mitra Strategis

4 Fakta Elon Musk Bersitegang dengan Presiden Trump

Sabtu, 07 Juni 2025 | 12:29 WIB
header img
Donald Trump menegaskan tidak tertarik berbicara dengan miliarder yang juga mantan penasihatnya, Elon Musk (Foto: iNews.id/AP)

WASHINGTON, iNewsPurwokerto.id – Miliarder Elon Musk kembali menyulut kontroversi. Dalam pernyataan terbarunya, Kamis (5/6/2025), bos Tesla dan SpaceX itu secara terbuka mendukung gagasan untuk memakzulkan Presiden AS Donald Trump dan menggantikannya dengan Wakil Presiden JD Vance.

Pernyataan mengejutkan Musk disampaikan melalui platform media sosial X saat menanggapi unggahan seorang warganet yang menyerukan agar Trump dilengserkan dari jabatannya. “Iya,” tulis Musk singkat, menandakan dukungan atas wacana tersebut.

Berikut 4 fakta terkait perseteruan antara Elon Musk dengan Donald Trump:

1. Ketegangan yang Meningkat

Ketegangan antara Musk dan Trump sudah memanas dalam beberapa waktu terakhir. Dalam unggahan sebelumnya, Musk menyebut Trump berisiko kalah dalam Pilpres 2024 jika tidak mendapat dukungan darinya. Bahkan, menurutnya, Partai Republik bisa kehilangan dominasi di DPR jika terus mengabaikan peran strategisnya.

Trump merespons keras pernyataan itu dengan menyebut Musk “kehilangan akal sehat” setelah meninggalkan posisinya sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), sebuah badan yang dibentuk dalam masa pemerintahannya.

Presiden dari Partai Republik itu juga mengancam akan menghentikan kontrak-kontrak pemerintah serta mencabut subsidi bagi perusahaan-perusahaan milik Musk, termasuk Tesla dan SpaceX, sebagai bagian dari langkah penghematan anggaran negara.

2. Kritik Tertutup dan Kekecewaan Musk

Meski sebelumnya menjalin hubungan cukup dekat, Musk tak ragu melontarkan kritik terhadap kebijakan Trump, termasuk soal pemangkasan subsidi pajak mobil listrik yang dinilai merugikan sektor teknologi hijau. Ia juga menyuarakan kekecewaan terhadap Proyek Stargate—kerja sama pemerintah dengan OpenAI—yang tidak melibatkan perusahaannya, xAI.

Kekecewaan Musk makin dalam setelah sekutunya, Jared Isaacman, gagal dipilih sebagai Kepala NASA. Langkah tersebut dinilai memengaruhi potensi SpaceX untuk mendapatkan proyek-proyek besar dari badan antariksa AS.

Musk resmi mengundurkan diri dari pemerintahan pada 30 Mei 2025, setelah menjabat Kepala DOGE selama hampir lima bulan.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut