Kiprah Bank Sampah Abhipraya di Kutawaru, Mengubah Sampah Jadi Harapan

“Dulu kami buang ke sungai, atau bakar sampah di pekarangan. Sekarang, kami terbiasa memilah. Sampah yang disetor bisa jadi sesuatu yang bermanfaat,” tutur Sodri.
Data menyebutkan, sebelum program ini berjalan, Kutawaru menghasilkan sedikitnya 150 ton sampah setiap tahun, sebagian besar tak terkelola dengan baik.
Kini, perlahan tapi pasti, angka itu mulai ditekan dengan keterlibatan warga yang aktif.
Apa yang dilakukan Kilang Cilacap bukan sekadar program lingkungan. Ini adalah bentuk konkret dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang berkelanjutan.
Program Bank Sampah Abhipraya sejalan dengan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Di ujung perairan Segara Anakan, tempat yang dulu dianggap terpinggirkan, kini muncul inspirasi dari masyarakat yang mampu berdaya dari sampahnya sendiri.
Di bawah naungan Bank Sampah Abhipraya, Kutawaru tak lagi sekadar kampung di pinggir kota, melainkan pelopor perubahan yang menunjukkan bahwa lingkungan bersih dan ekonomi sirkular bisa berjalan seiring.
Editor : EldeJoyosemito