Purbalingga Resmikan Public Health Data Theatre, Siap Jadi Contoh Nasional

Fahmi menggarisbawahi pentingnya partisipasi aktif seluruh fasilitas kesehatan dalam menyuplai data yang akurat dan lengkap, termasuk rumah sakit, agar sistem mampu merespons ancaman kesehatan secara komprehensif. Ia menyebut, data PHDT akan menjadi fondasi dalam menyusun kebijakan kesehatan yang bersifat menyeluruh—tidak hanya kuratif, tetapi juga preventif.
"Kalau ada kondisi darurat, kita punya data yang bisa ditampilkan dan segera ditindaklanjuti dengan kebijakan yang tepat,” tambahnya.
Sebagai langkah awal, Puskesmas Serayularangan ditunjuk sebagai flagship untuk operasional sistem ini. Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, dr. Jusi Febrianto, menyatakan bahwa seluruh puskesmas di Purbalingga akan bergabung dalam sistem ini secara bertahap setiap tiga bulan. Selain untuk perencanaan kesehatan, PHDT juga dibuka untuk kegiatan edukasi, termasuk program koas bagi mahasiswa Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).
Peluncuran PHDT turut dihadiri perwakilan OUCRU Indonesia, Kementerian Kesehatan RI, serta Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Tim Project SPHERES juga menampilkan simulasi sistem, yang menunjukkan keunggulan PHDT dalam menyajikan data kesehatan berbasis standar nasional.
Purbalingga sendiri menjadi satu dari dua kabupaten di Indonesia yang dipercaya menjalankan Project SPHERES, bersama Lombok Barat. Penunjukan ini merupakan bentuk pengakuan atas capaian Purbalingga yang menduduki peringkat kedua dalam Kompetisi Kabupaten Katalon, Maret 2025, yang menilai kesiapan daerah dalam transformasi sistem kesehatan berbasis teknologi.
Editor : EldeJoyosemito